TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye vaksinasi COVID-19 di Amerika terus melaju. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, angka vaksinasi COVID-19 di Amerika sudah mencapai 101 juta orang per Sabtu kemarin. Walau begitu, Amerika belum puas akan hasilnya dan berniat untuk menggenjot lagi kampanye vaksinasi COVID-19 mereka.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika, CDC, menyatakan bahwa angka 101 juta tersebut menggabungkan antara mereka yang sudah dan yang belum divaksin penuh. Jika dispesifikkan ke mereka yang sudah divaksin penuh (dua kali menerima dosis), CDC menyatakan baru 35 juta orang di kategori tersebut.
"Jadi, kurang lebih hanya 10,5 persen dari populasi Amerika yang bisa dikatakan sudah tervaksinasi penuh," ujar CDC dalam pernyataan persnya, Sabtu, 13 Maret 2021
Di antara beberapa negara yang sudah melakukan vaksinasi COVID-19, Amerika memang salah satu yang tercepat saat ini. Hal tersebut terbantu dari agresifnya kampanye vaksinasi COVID-19 Amerika dan suplai vaksin yang konsisten bertambah.
Menurut data New York Times, Amerika sudah mendistribusikan kurang lebih 133 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksinasi COVID-19 per harinya mencapai 2,3 juta suntikkan, jauh lebih besar dibanding target Presiden Amerika Joe Biden yaitu 1,5 juta suntikkan per hari.
Baca Juga:
Stok vaksin yang banyak tidak lepas dari penerapan kebijakan Defense Production Act oleh Joe Biden. Lewat kebijakan itu, Joe Biden bisa meminta produsen vaksin untuk mengutamakan suplai bagi Amerika. Sebagai gantinya, Amerika akan membantu proses produksi vaksin COVID-19, termasuk penyediaan bahan baku,
Dengan kondisi vaksinasi COVID-19 Amerika seperti sekarang, Presiden Joe Biden optimistis target herd immunity bisa dicapai tahun ini. Selain itu, ia juga yakin seluruh warga dewasa di Amerika sudah bisa divaksin per 1 Mei nanti karena stok vaksin yang memadai. Jika semua berjalan sesuai rencana, Joe Biden berharap normalnya Amerika bisa dirayakan di Hari Kemerdekaan nanti, 4 Juli 2021.
Meski Joe Biden Optimistis, beberapa pakar kesehatan tetap waspada. Menurut mereka, segencar apapun vaksinasi COVID-19, jika warga kemudian tidak mematuhi jaga jarak sosial, maka sama saja membantu penyebaran virus COVID-19. Sebab, fungsi vaksin bukan mematikan virus, tetapi membentuk kekebalan tubuh.
Baca juga: Joe Biden: Semua Orang Dewasa Amerika Akan Terima Vaksin Covid-19 pada 1 Mei
ISTMAN MP | AL JAZEERA