TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Filipina pada Jumat, 12 Maret 2021, melaporkan ada 4.578 kasus baru positif virus corona. Angka itu tertinggi dalam hampir enam bulan terakhir.
Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan Filipina mengkonfirmasi total ada 611.618 angka positif Covid-19 di negara itu. Dari jumlah tersebut, 12.694 kasus berakhir dengan kematian.
Baca juga: WHO: Jangan Hentikan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Lonjakan kasus positif Covid-19 telah mendorong beberapa walikota di Filipina memberlakukan jam malam sampai akhir Maret 2021. Total ada 16 kota di Manila.
Selain jam malam, otortitas Filipina juga meminta masyarakat tetap mempraktikkan social distancing.
Warga membeli beberapa botol alkohol di mini market, di Kota Makati, Metro Manila, Filipina, Kamis, 30 Januari 2020. Warga memborong alkohol 70 persen setelah pemerintah Filipina mengumumkan bahwa telah ditemukan kasus pertama virus Corona di negara tersebut. REUTERS/Eloisa Lopez
Otoritas kesehatan pada Jumat, 12 Maret 2021 juga menyatakan mereka belum melihat adanya alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin virus corona buatan AstraZeneca, kendati hal itu sudah dilakukan Denmark, Norwegia dan Iceland menyusul laporan pembekuan darah terkait vaksin ini.
“Pada saat ini, Departemen Kesehatan, Obat dan Makanan Filipina menekankan bahwa tidak ada indikasi bagi masyarakat Filipina untuk menghentikan imunisasi vaksin virus corona. Manfaatnya lebih besar daripada risikonya,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan, Obat dan Makanan Filipina.
Filipina sejauh ini telah menerima 525.600 dosis vaksin virus corona buatan AstraZeneca. Vaksin itu diperoleh lewat program COVAX.
Sumber: Reuters | channelnewsasia.com