Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Polisi Myanmar Kabur Karena Tidak Mau Tembak Demonstran

image-gnews
Suster Ann Rose Nu Tawng, biarawati Myanmar berlutut di depan petugas polisi untuk meminta pasukan keamanan menahan diri dari agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak-anak dan penduduk di tengah protes anti-kudeta di Myitkyina, Myanmar, 8 Maret 2021, MYITKYINA NEWS JOURNAL/Handout via REUTERS
Suster Ann Rose Nu Tawng, biarawati Myanmar berlutut di depan petugas polisi untuk meminta pasukan keamanan menahan diri dari agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak-anak dan penduduk di tengah protes anti-kudeta di Myitkyina, Myanmar, 8 Maret 2021, MYITKYINA NEWS JOURNAL/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua aparat Myanmar mau menembak demonstran penentang kudeta. Laporan CNN mengatakan kurang lebih ada 100 personil, baik dari Kepolisian maupun Militer, yang menolak untuk melakukan hal tersebut. Sekarang, mereka tidak lagi Myanmar untuk menghindari potensi hukuman dari junta militer.

Salah satu di antara mereka yang berhasil kabur bernama Tha Peng. Ia, yang berpangkat kopral, mengaku diperintahkan untuk menembak demonstran dalam unjuk rasa di Khampat pada Februari lalu. Peng menolak perintah tersebut.

"Hari berikutnya, atasan menanyai lagi apakah saya akan menembak. Saya menjawab tidak dan mengundurkan diri dari satuan," ujar mantan personil Kepolisian Myanmar itu, Jumat, 12 Maret 2021.

Tha Peng kabur dari Myanmar dua hari setelah ia mengundurkan diri. Ia meninggalkan istri serta dua anak perempuan. Tha Peng khawatir nyawa mereka bakal ikut terancam jika kabur bersamanya. Adapun Tha Peng menetapkan India sebagai tujuan utama.

Kurang lebih tiga hari ia habiskan untuk menyebrang ke negara bagian Mizoram di India. Tha Peng bergerak tiap malam, untuk menghindari deteksi personil Militer Myanmar yang berpatroli.

"Saya tidak punya pilihan," ujar Tha Peng yang enggan mengungkapkan nama lengkapnya atas alasan keamanan. Tha Peng menambahkan, kurang lebih enam orang di satuannya yang melakukan langkah serupa dengannya.

India menjadi tempat pelarian utama para desertir dari Myanmar. Hal itu didukung akses perbatasannya yang tidak rumit. Menurut pejabat di Pemerintahan India, sejak unjuk rasa menentang kudeta Myanmar berlangsung, makin banyak desertir yang kabur ke India. Ada yang kabur seorang diri, bersama-sama teman, ada juga yang memborong keluarganya.

Mereka yang berhasil kabur ke India kemudian mengungkapkan apa saja yang terjadi di bawah pemerintahan Militer Myanmar dan apa yang membuat mereka kabur. Rasa tidak tega untuk menembak warga Myanmar menjadi pemicu utama, disusul ketakutan akan menjadi target junta berikutnya.

"Mengacu pada aturan Kepolisian, demonstran hanya perlu ditertibkan dengan tembakan peluru karet atau tembakan ke area di bawah lutut. Namun, saya dipertintahkan untuk menembak warga hingga mereka tewas," ujar Tha Peng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

Ngun Hlei, sesama desertir yang kabur ke India, menerima perintah sama. Ia diminta menembak warga hingga tewas. Dirinya menolak dan berakhir dimutasi. Namun, Ngun Hlei berkyakinan nyawanya bakal terancam juga.

Kabur ke India bukan pilihan mudah kata Ngun Hlei. Untuk memastikan rencananya mulus, Ngun Hlei meminta bantuan kepada aktivis pro-demokrasi yang tengah diincar Militer Myanmar. Dari mereka, Ngun Hlei mendapat jalur teraman via darat dengan biaya perjalanan kurang lebih Rp3 juta rupiah.

Militer Myanmar tidak tinggal diam. Mereka tahu ada banyak desertir yang kabur ke India. Lewat Kepolisian, mereka meminta Pemerintah India untuk mengembalikan para desertir itu dengan dalih "menjaga hubungan baik kedua negara".

Pemerintah India belum mengambil sikap. Untuk saat ini, mereka akan menampung para desertir dulu sampai ada keputusan lebih lanjut. Tha Peng cs sekarang khawatir mereka akan dipaksa kembali ke Myanmar, terlepas mereka rindu terhadap keluarga masing-masing.

"Saya tidak ingin kembali," ujar pria yang sudah sembilan tahun menjadi bagian dari Kepolisian Myanmar itu.

Baca juga: AICHR: Rekonsiliasi NLD dan Junta Solusi Paling Mungkin untuk Krisis Myanmar

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 jam lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

2 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

2 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

4 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

5 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

5 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

6 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.