TEMPO.CO, Jakarta - Jumat ini, 12 Maret 2021, menjadi kali pertama bagi Presiden Amerika Joe Biden untuk menggelar pertemuan empat arah dengan pemimpin dari Australia, India, dan Jepang. Dikutip dari Channel News Asia, keempatnya dikabarkan akan membahas ancaman Cina, terutama soal aktivitas di kawasan Indo-Pasifik.
Pertemuan itu sendiri berlangsung di tengah memburuknya hubungan keempat negara dengan Cina. India, misalnya, sempat bersitegang dengan Cina soal klaim wilayah di Lembah Himalaya. Contoh lain, Jepang masih bersengketa dengan Cina soal klaim terhadap Kepulauan Senkaku.
Amerika pun memiliki banyak urusan dengan Cina. Selain soal klaim di Laut Cina Selatan, Amerika juga mempermasalahkan pelanggaran HAM terhadap Uighur di Xinjiang serta perubahan sistem elektoral di Hong Kong. Adapun juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, menegaskan bahwa Cina bukan satu-satunya isu yang akan dibahas keempat negara.
"Kami berempat memiliki banyal kesamaan kepentingan. Kami memiliki kesamaan dalam hal kepentingan ekonomi hingga kepentingan pertahanan. Kami memiliki hubungan yang erat terhadap satu sama lain," ujar Ned Price.
Administrasi Presiden Joe Biden berkali-kali menegaskan bahwa salah satu rencana kerja mereka adalah memperbaiki hubungan dengan berbagai negara tetangga. Menurut administrasi Joe Biden, hal tersebut rusak di masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Padahal, hal itu penting untuk bertahan dari segala ancaman.
Salah satu ancaman yang berkali-kali diakui administrasi Joe Biden adalah Cina. Bahkan Joe Biden sudah menganggapnya sebagai ancaman sebelum menjadi Presiden Amerika ke-46. Menurut administrasi Joe Biden, agresi Cina bisa ditangkal dengan memperkuat kerjasama dengan negara-negara tetangga.
Usai pertemuan empat arah hari ini, Amerika akan menggelar pertemuan bilateral dengan Cina di Alaska pekan depan. Segala hasil pertemuan dengan Jepang, India, dan Australia akan dibawa ke sana. Adapun Pemerintah Amerika sudah menegaskan bahwa mereka akan blak-blakan ketika berhadapan dengan Pemerintah Cina nanti, tanpa melupakan potensi kerjasama.
"Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan tidak akan menahan diri, mau itu membahas soal Taiwan atau soal serangan terhadap demokrasi di Hong Kong," ujar juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki.
Merespon pertemuan empat arah Amerika hari ini, media milik Pemerintah Cina, Global Times, menyebutnya sebagai upaya untuk menjatuhkan mereka. Menurut mereka, seharusnya ketiga negara lainnya menjaga jarak.
"Keempatnya juga bukan negara-negara yang memiliki kesamaan pemikiran seperti klaim Amerika...Ketiga negara selain Amerika juga terjebak dalam tekanan dari Amerika serta kepentingan dengan Cina," ujar Global Times yang selalu menjadi corong Pemerintah Cina.
Baca juga: AS: Perubahan Sistem Elektoral Hong Kong oleh Cina adalah Serangan ke Demokrasi
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA