Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentara Kemerdekaan Kachin Serbu Kamp Militer Myanmar

image-gnews
Seorang pejuang Tentara Kemerdekaan Kachin berjalan di jalur hutan dari garis depan Mu Du menuju pos Hpalap di daerah yang dikuasai oleh pemberontak Kachin di negara bagian Kachin utara, Myanmar, 17 Maret 2018. Konflik Kachin mengakibatkan ribuan orang tewas dan 100.000 warga mengungsi. (AP Photo/Esther Htusan)
Seorang pejuang Tentara Kemerdekaan Kachin berjalan di jalur hutan dari garis depan Mu Du menuju pos Hpalap di daerah yang dikuasai oleh pemberontak Kachin di negara bagian Kachin utara, Myanmar, 17 Maret 2018. Konflik Kachin mengakibatkan ribuan orang tewas dan 100.000 warga mengungsi. (AP Photo/Esther Htusan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran pecah di negara bagian di distrik Mohnyin, negara bagian Kachin pada Kamis kemarin, setelah kelompok etnis bersenjata Tentara Kemerdekaan (KIA) menyerbu kamp militer Myanmar.

KIA menyerbu kamp yang berbasis di dekat desa Sal Zin pada subuh, menurut Kolonel Naw Bu, juru bicara kelompok KIA, dikutip dari Myanmar Now, 12 Maret 2021.

Sekitar pukul 10 pagi, militer Myanmar mulai menggunakan jet tempur untuk melakukan serangan balik, kata Naw Bu.

"Kami tidak tahu detailnya. Tapi komando pusat kami belum mengeluarkan perintah apapun untuk menyergap kamp militer atau bentrokan di kota-kota," katanya.

Ia mengatakan dua kamp KIA telah diserang oleh pasukan militer Myanmar di kota Kutkai negara bagian Shan utara selama sebulan terakhir.

Ketegangan meningkat antara tentara dan kelompok etnis bersenjata sejak militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.

Sejak kudeta, tentara Myanmar telah bentrok dengan Serikat Nasional Karen dan Dewan Pemulihan Negara Bagian Shan. Kedua kelompok etnis ini sepakat menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata Nasional (NCA).

Pada 20 Februari, 10 kelompok bersenjata yang telah menandatangani NCA mengumumkan bahwa mereka akan menunda pertemuan politik untuk negosiasi dengan junta.

Pengumuman itu juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok itu mendukung Gerakan Pembangkangan Sipil dan bentuk-bentuk perlawanan rakyat lainnya terhadap kudeta militer dan akan mencari cara untuk mendukung mereka.

Sementara itu, dewan militer yang berkuasa mencabut Tentara Arakan atau Arakan Army (AA) sebagai organisasi teroris pada Kamis, setelah berbulan-bulan situasi kondusif di negara bagian Rakhine.

Para pengunjuk rasa yang mengenakan topeng yang menggambarkan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi, memberikan hormat tiga jari saat mereka mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. REUTERS/Stringer

Aktivis Myanmar mengadakan lebih banyak aksi unjuk rasa pada hari Jumat, sehari setelah sebuah kelompok hak asasi mengatakan pasukan keamanan menewaskan 12 pengunjuk rasa dan junta militer menuduh Aung San Suu Kyi korupsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilaporkan Reuters, Protes diadakan di Yangon, kota terbesar Myanmar, dan beberapa kota lainnya pada hari Jumat, menurut foto yang diposting di media sosial oleh saksi mata dan organisasi berita lokal.

Juru bicara Junta, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan pada hari Kamis Aung San Suu Kyi telah menerima pembayaran ilegal senilai US$ 600.000, serta emas, saat menjabat di pemerintahan, menurut tuntutan yang diajukan oleh Phyo Mien Thein, mantan menteri utama Yangon.

Baca juga: Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Menerima Suap Berupa Emas

Dengan menambahkan dakwaan korupsi, Aung San Suu Kyi, 75 tahun, akan menghadapi hukuman yang lebih berat. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu saat ini menghadapi empat dakwaan yang relatif kecil, termasuk mengimpor enam radio walkie talkie secara ilegal dan melanggar pembatasan virus corona.

"Tuduhan ini adalah lelucon paling lucu," kata pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, dalam pernyataan di media sosial. "Dia mungkin memiliki kelemahan lain tetapi dia tidak memiliki kelemahan dalam prinsip moral."

Angka kematian hari Kamis menambah jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta menjadi lebih dari 70, kata Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), kelompok advokat tahanan polistik.

Sekitar 2.000 orang juga telah ditahan sejak kudeta, kata AAPP.

Penyelidik hak asasi manusia PBB Thomas Andrews mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, bahwa militer kemungkinan telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia menyerukan sanksi multilateral terhadap junta militer dan perusahaan energi negara, Myanmar Oil and Gas Enterprise.

Militer Myanmar tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari kematian terakhir, tetapi juru bicara junta militer mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan keamanan didisiplinkan dan menggunakan kekerasan hanya jika diperlukan.

MYANMAR NOW | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

2 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

13 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

15 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

16 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

22 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

23 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

24 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.