Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari ini Coca-Cola 127 Tahun Lalu, Pengemasan Pertama Dalam Botol

Reporter

image-gnews
Coca-cola pertama dalam botol pada 12 Maret 1894 (Foto Dok. coca-colacompany.com)
Coca-cola pertama dalam botol pada 12 Maret 1894 (Foto Dok. coca-colacompany.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 127 tahun silam, tepatnya 12 Maret 1894 untuk kali pertamanya Coca-Cola dikemas dalam botol setelah beberapa tahun sebelumnya Coca-Cola hanya tersedia sebagai minuman ‘air mancur’ atau soft drink dalam mesin soda. Pelopornya adalah Joseph A. Biedenharn, seorang pemilik toko permen di Vicksburg, Mississippi. Biedenharn memasukkan minuman tersebut ke dalam botol Hutchinson, botol kaca yang umum dan dapat digunakan kembali.

Dikutip dari biedenharncoca-colamuseum.com, Biedenharn menyediakan berbagai minuman soda dingin kepada pelanggan di toko permennya. Namun suatu ketika Biedenharn ingin memberikan Coca-Cola kepada pelanggannya di Caunty dengan rasa yang sama dengan yang dijual di tokonya, kemudian ia mengemasnya dalam wadah botol. Ia pun menyampaikan idenya kepada Candler, pemilik Coca-Cola.

Coca-Cola sendiri awalnya dipasarkan sebagai minuman biasa. Ditemukan oleh Johnn Pemberton, Apoteker dari Columbus, Georgia pada 1886, setelah terkenal kemudian hak atas mereknya diberikan kepada Asa Griggs Candler.

Baca: Coca-Cola Bikin Variasi Rasa KopiCoca-Cola Coffee

Sebenarnya, sebelum Biedenharn membotolkan Coca-Cola, keponakan Candler telah lebih dahulu membujuknya agar menjual minuman Coke di dalam botol karena dapat meningkatkan penjualan.

Dilansir dari history.com, Bahkan setelah Biedenharn mengirimkan sampel yang dimasukkan dalam koper pun, Candler tidak tertarik dan tetap menjual Coca-Cola dalam mesin soda. Lalu lima tahun berselang, Candler akhirnya malah menjual hak pembotolan Coke kepada dua bersaudara dari Chattanooga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Candler menjual hak pembotolan tersebut seharga satu dolar dan dilaporkan tidak pernah mengumpulkan pendapat dari pembotolan tersebut, karena tidak yakin dan meremehkan pembotolan itu tidak akan menjadikan sumber pendapatan utama.

Kontrak tersebut menetapkan bahwa satu botol Coke akan dihargai lima sen dan tidak memiliki tanggal berakhir, pengawasan hukum yang mengakibatkan harga tetap sama sampai tahun 1959. Pada tahun 1915, para pembotolan meminta desain baru, yang sangat khas sehingga orang dapat mengenalinya jika terpotong-potong di tanah atau dengan merasakannya dalam kegelapan. Desain pemenang, diproduksi Root Glass Company of Terre Haute, Indiana, memberi dunia botol berkontur ikonik yang kita kenal sekarang.

Menariknya, museum Coca-Cola memuat sejarah minuman berkarbonasi ini yang terletak di Washington Street sendiri merupakan toko milik keluarga Biedenharn yang dibangun pada 1890-an itu. Toko itu digunakan untuk menampung sepatu dan toko grosir serta eceran panganan Joseph Biedenharn.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

10 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

1 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

13 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

13 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

13 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

26 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

28 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.


Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

30 hari lalu

Gaya rambut khas Nike Ardilla. Instagram/@billboard_ina
Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

Hampir 3 dekade penyanyi Nike Ardilla meninggal, 19 Maret 1995 akibat kecelakaan di Bandung. Penggemarnya masih tersebar sampai hari ini.


Isaac Herzog Hadiri Peresmian Museum Holocaust di Belanda

40 hari lalu

Presiden terpilih Israel, Isaac Herzog dan istrinya, Michal, merayakan keterpilihannya setelah sesi khusus di Knesset pada 2 Juni 2021. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
Isaac Herzog Hadiri Peresmian Museum Holocaust di Belanda

Kehadiran Presiden Israel Isaac Herzog ke Amsterdam disambut unjuk rasa sebagai protes genosida pada warga Palestina.


Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

47 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Mercado Municipal de So Paulo dan Museu de Arte de So Paulo, Brasil, lewat unggahannya di Instagram @smindrawati, Ahad, 3 Maret 2024. (Sumber: Instagram)
Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.