TEMPO.CO, - Pemerintah Arab Saudi mengatakan bakal meningkatkan keamanan di kilang-kilang minyak miliknya. Langkah ini ditempuh menyusul serangan di jantung industri oleh gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman pada Ahad kemarin.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan negaranya akan terus bekerja sama dengan Rusia dalam ikatan OPEC + guna memastikan harga minyak yang stabil. Harga minyak sempat melonjak setelah serangan rudal dan drone di Saudi dan di tempat penyimpanan minyak di Ras Tanura, situs kilang dan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia.
Otoritas Saudi mengatakan mereka menggagalkan serangan itu tanpa korban atau kerusakan serius. "Kerajaan akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi kemampuan nasionalnya," kata Faisal dikutip dari Reuters, Kamis, 11 Maret 2021.
Faisal mendesak langkah dunia internasional untuk mengakhiri konflik di Yaman, harus juga mengatasi masalah Iran yang dituduh menyediakan senjata canggih kepada milisi Houthi. "Termasuk rudal balistik dan drone bersenjata," ucap dia.
Iran di masa lalu telah menolak tuduhan ini. Begitu pula Houthi yang menyangkal menjadi boneka Teheran.
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden telah meningkatkan diplomasi untuk mengakhiri perang di Yaman. AS juga menyatakan kewaspadaan atas ancaman keamanan ke Arab Saudi setelah serangan Ahad kemarin.
Pangeran Faisal mengatakan prioritas utama tetap pada kesepakatan untuk gencatan senjata permanen di Yaman. Arab Saudi memimpin koalisi militer yang melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari kekuasaan di ibu kota Sanaa.
Baca juga: Houthi Klaim Serangan Drone Mereka Hantam Bandara Jeddah dan Abha Arab Saudi
Sumber: REUTERS