TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro saling serang. Lula dan Bolsonaro sama-sama diprediksi akan mencalonkan diri dalam pemilu Presiden Brazil 2022.
“Negara ini tidak teratur dan berantakan karena tidak punya pemerintah,” kata Lula, dalam acara serikat pekerja logam di Sao Bernardo do Campo, yang membandingkan krisis ekonomi saat ini dengan pertumbuhan ekonomi serta runtuhnya ketidaksetaraan ketika Brazil dipimpin olehnya pada 2003 - 2011.
Baca juga: Rekor Kematian Covid-19 Naik, Jair Bolsonaro Sindir Warga Brasil yang Mengeluh
Presiden Brasil Jair Bolsonaro sempat melontarkan pernyataan yang meremehkan Covid-19 sebelum akhirnya terinfeksi virus tersebut pada Juli 2020 lalu. Tidak hanya merendahkan corona dengan menyebutnya "flu ringan", Bolsonaro juga menolak saran pakar agar Brasil menerapkan lockdown. REUTERS/Adriano Machado
Lula menyerang Presiden Bolsonaro secara langsung terkait caranya menangani pandemi Covid-19, khususnya atas keterlambatan penyediaan vaksin virus corona.
Di Brazil, angka kematian akibat Covid-19 hampir menyentuh angka 270 ribu orang atau yang terburuk selain Amerika Serikat. Varian baru Covidd-19 telah membuat Brazil ke wabah yang lebih buruk.
“Banyak dari kematian yang terjadi ini seharusnya bisa dihindari,” kata Lula.
Mendengar ucapan Lula, Presiden Bolsonaro pun angkat bicara. Dia menyebut perkataan Lula tidak bisa dibenarkan. Bolsonaro pun menuding Lula sudah mulai berkampanye, namun tidak ada hal baik yang bisa diperlihatkannya sehingga isi kampanye hanya untuk mengkritik, berbohong dan mempromosikan disinformasi.
Sumber: Reuters