TEMPO.CO, - Paus Fransiskus mengutuk produsen senjata dan penyelundup yang menjual senjata kepada teroris. Hal ini ia ungkapkan dalam komentar terbarunya usai kembali dari Irak untuk menyerukan perdamaian.
"Saya bertanya pada diri sendiri (selama perjalanan), 'siapa yang menjual senjata kepada teroris?, siapa yang menjual senjata kepada teroris hari ini yang sedang melakukan pembantaian di tempat lain, misalnya di Afrika?',” katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 11 Maret 2021.
Menurut Paus Fransiskus ia ingin ada seseorang yang mau menjawab pertanyaan ini.
Paus menuturkan jika ia bersyukur bisa melakukan kunjungan ke Irak, sesuatu yang luput dari perhatian para pendahulunya. Ia menggambarkannya sebagai tanda harapan bagi umat Kristen dan Muslim setelah negeri seribu satu malam itu dilanda perang dan terorisme selama bertahun-tahun.
“Rakyat Irak memiliki hak untuk hidup damai, mereka memiliki hak untuk menemukan kembali martabat milik mereka,” ucap Paus.
Dalam kunjungannya ke Irak, Paus menyempatkan melihat reruntuhan rumah dan gereja di utara kota Mosul yang diduduki oleh ISIS dari 2014 hingga 2017.
Di Irak, Paus menyerukan persaudaraan di seluruh dunia, dia menggambarkan pertemuannya dengan Ayatollah Ali al-Sistani, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Islam Syiah.
Paus Fransiskus pernah berkata di masa lalu bahwa produsen senjata dan pedagang manusia harus bertanggung jawab kepada Tuhan suatu hari nanti.
Baca juga: Paus Fransiskus: Kekerasan Atas Nama Tuhan Adalah Penistaan Terbesar
Sumber: REUTERS