TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar terus berupaya menekan perlawanan sipil atas kudeta yang mereka lakukan. Perkembangan terbaru, Militer Myanmar dikabarkan membredel lima media independen di sana. Mereka terdiri atas DVB, Mizzima, Myanmar Now, 7 Day News, dan Khit Thit.
"Rezim Militer yang ilegal Myanmar baru saja mengumumkan bahwa Mzzima Media, bersama empat perusahaan media independen lainnya, telah dilarang beroperasi di negeri ini. Surat izin terbit dan tayang kami telah dicabut," ujar pernyataan pers Mizzima Media, Senin, 8 Maret 2021.
Mizzima Media melanjutkan, pemblokiran tersebut berlaku untuk seluruh anak usaha mereka yang bergerak di bidang media. Jadi, baik situs online maupun TV akan dilarang untuk tayang lagi.
Apa alasan di balik pembredelan tersebut, Mizzima media tidak menyebutkan. Mereka hanya menyatakan pembredelan dilakukan oleh rezim militer yang ilegal.
Saat Tempo menguji beberapa media yang dikabarkan dibredel itu, hanya milik Mizzima Media yang tidak aktif. Sementara itu, untuk DVB, Myanmar Now, 7 Days News, dan Khit Thit masih bisa diakses.
Jika pemblokiran lima media itu benar dilakukan, maka junta Militer Myanmar benar-benar berupaya untuk menekan perlawanan. Selama ini, hanya media milik pemerintah Myanmar, MRTV, yang secara rutin memberikan dukungan terhadap junta militer.
Per berita ini ditulis, situasi kudeta Myanmar belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Unjuk rasa menetang kudeta masih berlangsung di berbagai daerah dan jumlah korban jiwa terus bertambah. Pada hari Senin kemarin, misalnya, tiga demonstran tertembak dalam demonstrasi di Myitkyina, menambah jumlah korban jiwa yang sudah melebihi angka 50.
Di saat bersamaan, sembilan serikat pekerja di Myanmar mengajak para pegawai negeri untuk mogok nasional. Menurut mereka, hal itu akan menghentikan operasional bisnis-bisnis yang selama ini mendatangkan uang bagi militer Myanmar. Gerah, Militer Myanmar mengancam akan memecat pegawai-pegawai negeri yang mengikuti mogok nasional.
Baca juga: Protes Kudeta, Serikat Pekerja Myanmar Serukan Mogok Nasional
ISTMAN MP | MIZZIMA