Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Pakistan Imran Khan Selamat dari Mosi Tidak Percaya

image-gnews
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan selamat dari mosi tidak percaya parlemen pada Sabtu dalam sesi voting.

Pemungutan suara mosi diwarnai dengan boikot oposisi dan bentrokan antara pendukung pemerintah dan pemimpin oposisi di luar gedung parlemen.

Imran Khan mampu mengamankan 178 suara dari total 342 anggota parlemen DPR, melampaui 172 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan mosi percaya, kata juru bicara dewan parlemen, dikutip dari Reuters, 6 Maret 2021.

Imran Khan, yang menjadi perdana menteri setelah pemilihan umum 2018, secara sukarela mengusulkan voting mosi kepercayaan parlemen setelah menteri keuangan pemerintah kalah dalam pemilihan kursi Senat awal pekan ini.

Partai-partai oposisi memboikot sesi tersebut, dengan mengatakan kekalahan kursi Senat sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Khan tidak lagi mendapat dukungan di parlemen, dan mosi percaya tidak diperlukan.

"Sebuah sesi ilegal diadakan untuk menipu rakyat Pakistan," kata mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi Shahid Khaqan Abbasi kepada media di luar gedung parlemen.

Para pemimpin oposisi Pakistan memprotes dan berbicara kepada media di luar parlemen ketika kerumunan pendukung pemerintah mengepung dan menyerang mereka, menurut rekaman media lokal.

Rekaman itu menunjukkan serangan terhadap Abbasi, seorang pemimpin oposisi perempuan dan seorang senator oposisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Mahkamah Agung Pakistan Bebaskan Pelaku Pemenggalan Jurnalis Amerika

Berbicara di hadapan majelis setelah kemenangannya, Perdana Menteri Imran Khan mengatakan tidak ada yang bisa menghentikan kemajuan Pakistan.

"Kami melakukan banyak hal; kami sepenuhnya melibatkan warga Pakistan di luar negeri sehingga mereka dapat memberikan suara, dan kedua, kami telah menggunakan mesin elektronik (untuk pemilu)," kata Khan mengumumkan reformasi pemilu, dikutip dari Dawn. "Kami membawa sistem ini sehingga yang kalah menerima kekalahan."

Berpidato di depan DPR setelah mendapatkan suara perwalian, PM Imran berterima kasih kepada anggota parlemen pemerintah, termasuk sekutunya, karena tetap mendukungnya di tengah kesulitan.

"Kepada anggota parlemen dan tim saya, saya berterima kasih. Kemarin malam ketika saya melihat kalian, saya menyadari bahwa kalian benar-benar kecewa ketika kami kalah dalam pemilihan Senat Hafeez Shaikh.

"Tapi ketika saya melihat kalian, saya merasa sangat baik karena saya melihat tim dalam diri kalian dan tim kami akan menjadi lebih kuat. Karena Tuhan akan menguji iman kalian lagi dan lagi," kata Imran Khan.

REUTERS | DAWN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

2 hari lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan di Den Haag, Belanda, 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

3 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

9 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

20 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

21 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

35 hari lalu

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Pakistan menyelidiki laporan kejanggalan dalam pemilu negara tersebut.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

44 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

49 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

51 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.