TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Wahyu Dhyatmika, mengatakan liputan investigasi tidak lagi harus dilakukan secara sendiri-sendiri. Dalam rangka merayakan 50 Tahun Tempo, Wahyu alias Komang, membagi tips bagaimana melakukan kolaborasi liputan lintas negara.
Komang menjelaskan belakangan ini kolaborasi, baik dalam lingkup lokal maupun global, menjadi norma dalam liputan investigasi karena masalah yang ada semakin lintas batas. "Kami perlu mengedepankan fungsi perubahan dari hasil investigasi. Kalau dikerjakan bersama tentu dampaknya lebih luas dan lebih besar," katanya dalam diskusi Resep Dari Dapur Tempo: Kolaborasi dan Jejaring Global.
Komang mengatakan banyak organisasi atau perkumpulan jurnalis yang bisa menjadi pintu gerbang dalam memulai liputan kolaborasi lintas negara. Ia mencontohkan proyek Panama Papers dilakukan oleh jurnalis dari puluhan negara yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Selain itu, kolaborasi tak melulu harus dilakukan antara sesama media. Kerja sama ini bisa terlaksana pula antara media massa dan organisasi masyarakat. "Sepanjang ada ketertarikan dengan isu yang digarap dan kesamaan nilai," ucap Komang.
Komang juga memberi tips dalam menemukan rekan untuk bisa diajak bekerja sama. Menurut dia, mencari pasangan melakukan liputan lintas negara kini tidak sulit. Pertemuan-pertemuan jurnalis internasional bisa menjadi ladang untuk saling berkenalan dan membangun relasi.
"Banyak jejaring organisasi yang menghimpun wartawan dari berbagai negara. Di Asia ada Uncovering Asia yang melakukan konferensi wartawan tiap dua tahun. Lalu pertemuan Global Investigative Journalism Network tiap dua tahun juga. Semua wartawan kumpul," kata salah satu wartawan senior Tempo ini.
Baca juga: Resep dari Dapur Tempo, Simak Modal Jadi Wartawan Investigasi