Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Militer Myanmar Tidak Menyangka Warga Bakal Melawan

image-gnews
Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi yang kian ganas di Myanmar, di mana hingga memicu pertumpahan darah, ternyata tidak diprediksi oleh Militer Myanmar. Menurut Utusan Khusus PBB, Christine Schraner Burgener, Militer Myanmar mengira kudeta mereka akan berjalan mulus dan rakyat dengan anteng akan menunggu hingga pemilu baru dilaksanakan. Adapun hal itu, kata Burgener, terungkap setelah ia berbicara dengan para pejabat Militer Myanmar.

"Mereka sangat terkejut bahwa rencananya untuk mengembalikan kepemimpinan militer tanpa perlawanan rakyat tidak berjalan sesuai rencana," ujar Burgener, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 4 Maret 2021.

Meski terkejut akan perlawanan yang ada, Burgener mengatakan Militer Myanmar tetap lanjut dengan rencana kudetanya. Adapun Militer Myanmar memiliki lima rencana selama kudeta. Hal itu, kata ia, mulai dari reformasi Komite Penyelenggara Pemilu hingga menyelenggarakan pemilu baru. 

Burgener berkata, Militer Myanmar sama sekali tidak mempertimbangkan skenario rencananya gagal gara-gara sanksi. Sebab, sejak awal mereka sudah memprediksi akan mendapat sanksi begitu melakukan kudeta. Alhasil, begitu kudeta dijalankan, mereka tidak peduli lagi apakah akan mendapat sanksi atau tidak. Bahkan, kata Burgener, Militer Myanmar yakin bakal tetap memiliki sekutu di tengah tekanan yang ada.

"Ketika saya memperingatkan mereka, jawaban mereka adalah mereka sudah terbiasa dengan sanksi dan selama ini berhasil bertahan. Ketika saya peringatkan mereka bisa dikucilkan, Militer Myanmar menjawab mereka akan belajar untuk bertahan dengan sedikit teman," ujar Burgener terheran-heran.

Angel atau yang dikenal Kyal Sin, 19 tahun, berlindung sebelum ditembak di kepalanya saat pasukan Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. Setidaknya enam orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi. REUTERS/Stringer

Perihal warga Myanmar yang konsisten melakukan perlawanan, Burgener mengaku tidak heran. Mayoritas Gerakan Pemberontakan Sipil diorganisir oleh remaja-remaja Myanmar. Mereka, kata Burgener, sudah terbiasa hidup bebas dengan mereka tidak mau kembali ke masa-masa pemerintahan junta militer.

"Mereka terorganisir dengan baik dan benar-benar teguh dengan niatannya mencegah Myanmar kembali ke rezim diktator dan terisolasi dari komunitas internasional," ujarnya menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burgener berharap komunitas internasional tergerak untuk bersama-sama menghukum Militer Myanmar. Menurutnya, sanksi secara kolektif akan lebih efektif untuk mendesak Militer Myanmar menghentikan kudeta, membebaskan para tahanan, dan mengembalikan demokrasi.

"Saya meminta komunitas internasional untuk bersatu, untuk mengambil sikap yang tepat. Sanksi dari DK PBB, yang diimplementasikan seluruh negara anggota, akan lebih kuat dibanding sanksi dari satu negara saja," ujar Burgener menegaskan.

Per berita ini ditulis, pihak yang sudah menjatuhkan sanksi kepada Myanmar adalah Amerika, Inggris, Kanda, dan Uni Eropa. Amerika malah belum lama ini menjatuhkan hukuman baru, pemblokiran aktivitas dagang Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan dua konglomerasi Militer Myanmar.

Sanksi terbaru itu sebagai respon atas pembantaian yang terjadi di Myanmar akhir-akhir ini. Menurut laporan Kantor HAM PBB, Militer Myanmar sudah membunuh 54 orang dan menangkap lebih dari 1700 orang selama kudeta berlangsung.

Baca juga: Diancam Sanksi Karena Kudeta, Junta Militer Myanmar: Kami Sudah Biasa

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

50 menit lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

4 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

14 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

23 jam lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

1 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

1 hari lalu

Menteri Keuangan AS Janet Yellen bertemu dengan perwakilan komunitas bisnis AS di Tiongkok di Beijing, 7 Juli 2023. REUTERS/Thomas Peter
AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengungkap rencana menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.


Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.


Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

2 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membahas masalah kesenjangan sistem peringatan dini bencana di forum UN OCean Decade di Spanyol.