TEMPO.CO, Jakarta - Regulator medis di Eropa pada Kamis, 4 Maret 2021 mengkonfirmasi telah memulai sebuah evaluasi terhadap vaksin virus corona asal Rusia, Sputnik V. Langkah Eropa ini memperlihatkan adanya kepercayaan diri pada vaksin ini yang bisa mengarah pada disetujuinya vaksin tersebut.
Hungaria telah menjadi negara pertama di Uni Eropa yang memberikan izin untuk penggunaan darurat vaksin Sputnik V secara nasional. Sedangkan Slovakia sudah dalam tahap pengiriman vaksin tersebut.
Baca juga: Vaksin Virus Corona Sputnik V Tiba di Gaza
Adapun Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis mengatakan negaranya bakal pindah menggunakan vaksin Sputnik V. Sebelumnya Badan Medis Eropa (EMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan akan mengevaluasi data dari sejumlah uji coba yang dilakukan vaksin Sputnik V hingga adanya cukup bukti, yang diperlukan untuk sebuah otorisasi marketing.
Evaluasi yang dilakukan EMA ditujukan untuk mempercepat proses persetujuan, yang memungkinkan para ilmuwan memasukkan temuan-temuan mereka sebelum data dari ujicoba akhir siap.
“Ketika EMA masih belum bisa memprediksikan kerangka waktu (jadwal) secara keseluruhan, seharusnya dibutuhkan waktu yang lebih sedikit dari pada waktu normal untuk mengevaluasi sebuah proposal,” demikian keterangan EMA.
Kirill Dmitriev, CEO RDIF yang mempromosikan Sputnik V secara internasional, memuji sikap EMA yang mulai mengevaluasi vaksin tersebut. Sebab hal ini adalah momen penting bagi Rusia, yang sangat yakin Sputnik V punya perlindungan cukup kuat.
Sebelumnya beberapa ilmuwan dari barat skeptis dengan efisiensi vaksin virus corona Sputnik V setelah Rusia memberikan persetujuan pada vaksin itu Agustus 2020 lalu. Persetujuan itu diberikan tanpa menunggu hasil akhir uji coba klinis.
Akan tetapi, keraguan itu memudar setelah beberapa ilmuwan mengatakan vaksin virus corona Sputnik V memiliki efektifitas hampir 92 persen dalam memerangi Covid-19 berdasarkan evaluasi tahap akhir yang dipublikasi jurnal medis Lancet pada akhir bulan lalu.
Sumber: Reuters