TEMPO.CO, Jakarta - Program inisiatif PBB yang bertujuan untuk mempermudah akses negara-negara berkembang ke vaksin COVID-19, COVAX, akhirnya mulai bekerja. Sejak bulan lalu, mereka mengirimkan vaksin COVID-19 ke berbagai negara yang belum mendapatkan dosis seperti Ghana dan Pantai Gading. Adapun COVAX sudah memasang target pengiriman 237 juta dosis vaksin COVID-19 ke 142 negara per akhir Mei ini.
Dikutip dari Channel News Asia, pengiriman dosis vaksin COVID-19 tersebut akan dibagi menjadi dua periode. Periode pertama akan berlangsung sepanjang Februari hingga Maret. Sementara itu, untuk periode kedua, akan berlangsung dari April hingga Mei.
"Namun, rencana ini akan bergantung pada berbagai faktor mulai dari pengesahan dari badan regulator lokal, ketersediaan suplai, serta rencana kampanye vaksinasi dari negara tujuan," ujar pernyataan COVAX, Rabu, 3 Maret 2021.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, berharap COVAX dapat membantu negara-negara miskin untuk mendapat suplai vaksin COVID-19. Menurut dia, tantangan untuk meratakan distribusi vaksin COVID-19 tergolong berat mengingat mayoritas suplai dikuasai oleh 10 negara besar.
Ghebreyesus melanjutkan, periode pertama distribusi vaksin COVID-19 COVAX akan lebih banyak fokus ke negara-negara Afrika dulu. Setelah Ghana dan Pantai Gading, tujuan pengiriman selanjutnya adalah Congo, Nigeria, Angola, dan Kamboja.
"Kerjasama ini tidak hanya akan mengubah peta pandemi COVID-19, tetapi juga mengubah bagaimana cara dunai merespon situasi darurat global," ujar Ghebreyesus. Sebelumnya, Ghebreyesus sempat memohon kepada negara-negara besar untuk menyumbangkan kelebihan suplai vaksin COVID-19 mereka ke COVAX untuk kemudian didistribusikan ke yang membutuhkan.
Sebagai catatan, mayoritas vaksin COVID-19 yang dimiliki oleh COVAX sejauh ini adalah AstraZeneca dan produk India. Belum lama ini, Inggris menyatakan akan ikut menyumbangkan suplai vaksin COVID-19 miliknya ke COVAX yang berarti mereka juga akan menerima produk Pfizer dan Moderna dalam waktu dekat.
Baca juga: WHO: Infeksi COVID-19 Meningkat Untuk Pertama Kalinya Dalam Tujuh Pekan
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA