Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Kudeta, PM Armenia Usulkan Pemilu Cepat Dengan Syarat

image-gnews
Sebuah roket pertempuran Armenia dan Azerbaijan nemancap di jalanan di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert 5 Oktober 2020. David Ghahramanyan/NKR InfoCenter/PAN Photo/Handout via REUTERS
Sebuah roket pertempuran Armenia dan Azerbaijan nemancap di jalanan di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert 5 Oktober 2020. David Ghahramanyan/NKR InfoCenter/PAN Photo/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Nikol Pashinyan mendukung penyelenggaraan Pemilu Cepat (Snap Election) untuk menuntaskan krisis politik di pemerintahan Armenia. Namun, ia hanya akan mengikutinya apabila sejumlah prasyarat dipenuhi kelompok oposisi. Salah satunya adalah Parlemen tidak menunjuk PM baru hingga Snap Election benar-benar usai.

"Mari kita gelar pemilu dan kita lihat siapa pejabat yang diinginkan warga untuk mundur," ujar Pashinyan, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Maret 2021.

Pashinyan, yang telah memimpin Armenia sejak 2018, dalam tekanan sejak menyetujui kesepakatan damai dengan Azerbaijan soal Nagorno-Karabakh tahun lalu. Berbagai pihak menganggap Pashinyan mengambil keputusan yang merugikan Armenia dalam kesepakatan damai itu. Sebab, secara isi, kesepakatan soal Nagorno-Karabakh lebih menguntungkan Azerbaijan.

Salah satu hal yang membuat warga marah adalah bagaimana Pashinyan menyetujui Azerbaijan untuk mengambil alih wilayah yang berhasil mereka duduki di Nagorno-Karabakh. Beberapa wilayah tersebut termasuk kawasan padat penduduk Armenia dan strategis seperti Susha. Pashinyan berdalih keputusan itu ia ambil berdasarkan masukan dari pejabat-pejabatnya.

Sejak penandatanganan kesepakatan itu, demonstrasi demi demonstrasi menyasar Pashinyan. Banyak warga menyebutnya pengkhianat dan memintanya mundur. Sejumlah pejabat Militer Armenia ikut dalam gelombang protes itu.

Oleh Pashinyan, keterlibatan Militer ia anggap sebagai sinyal kudeta akan datang dan ia pun mulai memecat sejumlah pejabat militernya. Berbagai pihak memandang Pashinyan melakukan langkah gegabah karena pemecatan tanpa persetujuan Presiden Armenia, Armen Sarkisian, adalah hal yang inkonstitutisional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Presiden republik, berdasarkan kewenangan yang diberikan konstitusi, mengembalikan rancangan perintah pemakzulan dengan penolakan... Krisis politik saat ini tidak bisa ditanggulangi lewat pergantian jabatan secara terus menerus," ujar Kantor Kepresidenan Armenia kemarin.

Khawatir kisruh akan terus berlanjut, Snap Election menjadi upaya Pashinyan selanjutnya. Selain itu, ia juga mengajukan referendum konstitusi Armenia di bulan Oktober.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keputusan apakah usulan-usulan itu akan diterima atau tidak. Fraksi oposisi di Parlemen Armenia pun gagal mengumpulkan jumlah kehadiran sesuai quorum untuk memakzulkan Pashinyan. Jika pemilu disetujui, salah satu figur yang diprediksi bakal berhadapan dengan Pashinyan adalah mantan PM Vazgen Manukyan.


Baca juga: Buntut Kalah Perang, Krisis Politik Memuncak di Armenia

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

5 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

23 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Profil Ilias Alhaft, Penyerang FC Noah yang Bersedia Memperkuat Timnas Indonesia

18 Februari 2024

Ilias Alhaft. Instagram/Iliasalhaft
Profil Ilias Alhaft, Penyerang FC Noah yang Bersedia Memperkuat Timnas Indonesia

Ilias Alhaft bisa menjadi salah satu pilihan bagi Shin Tae-yong untuk memperkuat penyerangan.


Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

8 Februari 2024

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menghadiri upacara pengibaran bendera di kota Aghdara, yang dikenal sebagai Martakert oleh orang Armenia, menyusul operasi militer Azerbaijan dan eksodus massal etnis Armenia dari wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan 15 Oktober 2023. Presiden Azerbaijan Republik Azerbaijan/Handout melalui REUTERS
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

Penghitungan menunjukkan bahwa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memenangkan pemilu dengan 92 persen suara


Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

9 Desember 2023

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Permohonan buka puasa sebagai warisan budaya tak benda UNESCO dilakukan negara Iran, Azerbaijan dan Uzbekistan


Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

20 November 2023

Pemain Timnas Belgia, Romelu Lukaku. REUTERS/Christof Stache
Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

Romelu Lukaku telah mencetak 14 gol dalam delapan pertandingan kualifikasi Euro 2024.


Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

3 November 2023

Sejumlah balon udara panas terbang di langit Cappadocia, Turki, pada 10 Juli 2022. Untuk menikmati keindahan di kawasan ini, wisatawan rela naik balon udara sejak dinihari. (Xinhua/Mustafa Kaya)
Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

Beberapa negara Eropa ini membebaskan visa untuk wisatawan Indonesia, beserta wisata yang menarik dari negara tersebut


PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

26 Oktober 2023

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berpidato di depan parlemen di Yerevan, Armenia, 13 September 2022. Tigran Mehrabyan/PAN Foto via REUTERS
PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

Setelah eksodus massal etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan keinginan untuk menandatangani pakta perdamaian.


Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

20 Oktober 2023

Duzdag Physiotherapy Center di gua garam Azerbaijan (Instagram/@duzdag_mualice_naxcivan)
Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

Situs bekas tambang garam Soviet yang kini masuk wilayah Azerbaijan hanya berfungsi sebagai sanatorium untuk pengobatan berbagai penyakit pernapasan


Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

16 Oktober 2023

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menghadiri upacara pengibaran bendera di kota Aghdara, yang dikenal sebagai Martakert oleh orang Armenia, menyusul operasi militer Azerbaijan dan eksodus massal etnis Armenia dari wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan 15 Oktober 2023. Presiden Azerbaijan Republik Azerbaijan/Handout melalui REUTERS
Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh yang pernah memisahkan diri direbut kembali oleh Azerbaijan setelah operasi militer kilat bulan lalu.