TEMPO.CO, Jakarta - Investigator Hak Asasi Manusia untuk PBB, Agnes Callamard, mengkritik keputusan Amerika tidak memberikan sanksi ke Pangeran Mohammed bin Salman atas pembunuhan Jamal Khashoggi. Menurutnya, hal itu bisa menjadi preseden buruk ke depannya terkait pembunuhan politik.
"Itu keputusan yang sangat-sangat bermasalah jika tidak ingin dikatakan berbahaya. Mengetahui kejahatan seseorang dan kemudian membiarkannya seolah-seolah tidak terjadi apa-apa, itu tindakan berbahaya dari Amerika," ujar Callamard, Senin waktu setempat, 1 Maret 2021.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Amerika telah mempublikasikan laporan intelijen yang pada intinya mengungkap peran Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dalam pembunuhan Khashoggi. Khashoggi dibunuh pada 2018 lalu di Konsulat Arab Saudi di Turki.
Menurut laporan intelijen Amerika, Mohammed Bin Salman memang menyetujui pembunuhan Khashoggi jika tidak ingin dikatakan memerintahkannya. Adapun yang mengeksekusi pembunuhan tersebut adalah tim elit dari Kerajaan Arab Saudi. Ada belasan orang terlibat dalam pembunuhan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk
Pemerintah Amerika sudah menjatuhkan sanksi ekonomi dan personal terhadap 18 figur Arab Saudi yang dianggap terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Namun, mereka tidak menjatuhkan sanksi kepada Pangeran Mohammed bin Salman.
Callamard melanjutkan, ia tidak hanya kecewa terhadap keputusan Amerika "meloloskan" Pangeran Mohammed bin Salman. Ia juga kecewa data yang dipublikasikan tidak selengkap yang ia bayangkan. Hal tersebut belum menghitung nama-nama yang dihilangkan dari dokumen.
"Apa yang ditampilkan laporan itu cenderung sedikit dan itu mengecewakan. Saya sebenarnya berharap ada lebih banyak bukti," ujarnya.
Menanggapi keluhan Agnes Callamard, Jubir Gedung Putih Jen Psaki menyatakan hak Amerika memberikan hukuman kepada Pangeran Mohammed bin Salman atau tidak. Namun, kata ia, kemungkinan hukuman itu masih terbuka.
"Mengacu pada sejarah, Pemerintah Amerika biasanya tidak memberi sanksi kepada kepala negara di mana kami memiliki hubungan diplomatik," ujar Jen Psaki soal pembunuhan Jamal Khashoggi.
Baca juga: Tiga Nama Hilang Misterius dari Laporan Intelijen AS Pembunuhan Jamal Khashoggi
ISTMAN MP | REUTERS