Chen Yunlin negosiator dari Cina dan P.K. Chiang dari Taiwan bertemu dalam pembicaraan masa depan kedua negara, telah menjadwalkan secara tentatif mulai awal 2009. Dalam sejarah, Chen, sebegai pejabat tinggi Cina mendarat di Taipei sejak tahun 1949. Mereka menandatangani 13 kesepakatan antara kedua belah pihak meskipun ada protes dari oposisi Taiwan, Partai Democratic Progressive (DPP) yang memilih tetap menjaga jarak antara Taiwan dan Cina dan mendeklarasikan secara formal kemerdekaanya.
Komunis Cina mengklaim demokrasi menjadi kekuatan politik asing Taiwan sejak tahun 1949, ketika kekuatan Mao Zedong memenangkan perang saudara Cina dan Chiang Kai-shek terbang ke Taiwan. Namun, dalam pertemua tingkat tinggi itu, kedua negosiator tidak ingin membicarakan isu politik, dalam pertemuan yang akan berlangsung sampi Jumat.
Hubungan kedua pemerintahan semakin menghangat seiring dengan presiden Taiwan Ma Ying-jeou mulai berkantor Mei lalu. “Kami tidak harus menyukai Cina, tetapi kami membutuhkan jalan untuk kesepakatan dengan tetangga kami,” ujar konsultan politik Raymond Wu.
Sementara ribuan demonstran yag dipimpin DPP menginap di jalannan jantung kota Taipei, mengkritik pertemuan itu dan menyatakan Taiwan menjual diri ke Cina dan mengkritik karpet merah untuk Chen. Mereka merencanakan berkemah sampai Kamis.
AFP| Nur Haryanto