Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Sahkan Vaksin Covid-19 Buatan Johnson & Johnson

image-gnews
Botol berlabel
Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah AS pada Sabtu mengesahkan vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson, sehingga memungkinkan jutaan lebih orang Amerika untuk divaksinasi dalam beberapa minggu mendatang dan menyiapkan vaksin untuk persetujuan tambahan di seluruh dunia.

Vaksin Janssen dari Johnson & Johnson (J&J) adalah vaksin ketiga diotorisasi di Amerika Serikat, setelah vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna. Kedua vaksi terakhir memerlukan dua dosis.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan otorisasi penggunaan darurat vaksin Johnson & Johnson untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas setelah persetujuan dengan suara bulat pada Jumat oleh panel ahli dari luar badan tersebut. Pengiriman vaksin Janssen ke lokasi vaksinasi diharapkan dimulai Minggu atau Senin, dilaporkan Reuters, 28 Februari 2021.

Presiden Joe Biden memuji langkah itu tetapi memperingatkan orang Amerika agar tidak merayakannya terlalu cepat. "Keadaan masih cenderung menjadi lebih buruk lagi karena varian baru menyebar," katanya dalam sebuah pernyataan, mengimbau orang-orang untuk terus mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial.

"Ada cahaya di ujung terowongan, tapi kita tidak boleh lengah sekarang atau berasumsi bahwa kemenangan tidak bisa dihindari," katanya.

Baik vaksin Pfizer dan Moderna, yang didasarkan pada teknologi messenger RNA baru, menunjukkan tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dalam uji coba penting yang menggunakan dua dosis dibandingkan vaksin sekali pakai Johnson & Johnson. Namun, perbandingan langsung sulit karena uji coba memiliki tujuan yang berbeda dan J&J dilakukan saat varian baru virus yang lebih menular beredar.

"Kami percaya bahwa orang harus menggunakan vaksin yang dapat mereka akses," kata pelaksana tugas komisaris FDA, Dr. Janet Woodcock setelah otorisasi, mencatat bahwa tiga vaksin belum dipelajari secara langsung.

"Kami merasa setiap vaksin ini akan efektif, mencegah rawat inap, kematian dan harus digunakan," katanya.

Botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Johnson & Johnson yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 11 Januari 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

Dalam uji coba global Johnson & Johnson yang melibatkan 44.000 orang, vaksin tercatat 66% efektif mencegah Covid-19 sedang hingga parah empat minggu setelah inokulasi. Vaksin Janssen juga 100% efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian akibat virus.

Ada sangat sedikit efek samping serius yang dilaporkan dalam percobaan, yang juga menawarkan bukti awal bahwa vaksin mengurangi infeksi tanpa gejala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih banyak studi diharapkan untuk Johnson & Johnson. FDA pada hari Sabtu menolak gagasan bahwa bukti membuktikan vaksin mencegah penularan antar manusia dan menambahkan tidak ada data untuk menentukan berapa lama perlindungan vaksin berlangsung.

Vaksin Johnson & Johnson diharapkan dapat digunakan secara luas di seluruh dunia karena dapat dikirim dan disimpan pada suhu lemari es normal, membuat distribusi lebih mudah daripada vaksin Pfizer/BioNTech SE dan Moderna, yang harus dikirim dalam keadaan beku.

"Ini berpotensi memainkan peran yang sangat penting jika kita memiliki dosis yang cukup karena ini hanya vaksin dosis tunggal dan itu akan membuatnya menarik bagi orang-orang yang sulit dijangkau," kata Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville.

"Hanya butuh satu suntikan dan selesao," kata Schaffner.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson 72% Efektif, 85% Mampu Cegah Penyakit Parah

Pemerintah AS, yang telah membeli 100 juta dosis vaksin Johnson & Johnson, berencana mendistribusikan sekitar 3 juta hingga 4 juta minggu depan. Pesanan itu akan berada di atas sekitar 16 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna yang telah direncanakan pemerintah untuk dikirimkan ke seluruh negeri.

"Kami siap untuk meluncurkannya," tulis penasihat senior Gedung Putih Andy Slavitt di Twitter setelah otorisasi. Johnson & Johnson mengatakan telah mulai mengirimkan vaksin Janssen ke pemerintah.

Johnson & Johnson berencana untuk menyediakan total 20 juta dosis pada akhir Maret, yang bersama dengan total lebih dari 220 juta dosis yang diharapkan dari Pfizer dan Moderna akan cukup untuk memvaksinasi penuh 130 juta orang Amerika.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah mendistribusikan lebih dari 90 juta dosis vaksin Covid-19, beberapa di antaranya telah digunakan untuk suntikan kedua. Sekitar 14% orang Amerika telah menerima setidaknya satu dari dua dosis vaksin Covid-19 yang diperlukan, menurut data pemerintah AS.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

3 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

12 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?