TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Presiden Amerika Joe Biden mempublikasikan laporan intelijen soal pembunuhan Jamal Khashoggi mendapat berbagai tanggapan. Ada yang semakin mengutuk keterlibatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi, ada juga yang optimistis terhadap sistem hukum di Arab Saudi.
Berikut adalah reaksi atas publikasi laporan intelijen soal pembunuhan Jamal Khashoggi yang dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber, Sabtu, 27 Februari 2021:
1. Arab Saudi
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian yang menyasar kepemimpinan Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, laporan yang dipublikan memuat informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," ujar Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
The Government of The Kingdom of Saudi Arabia Completely Rejects the Assessment in the Report Submitted to US’ Congress Regarding Murder of Saudi Citizen Jamal Khashoggi.https://t.co/DGfg4OAceT#SPAGOV pic.twitter.com/r5Skr7QRh1
— SPAENG (@Spa_Eng) February 26, 2021
2. Uni Emirat Arab
"Kami percaya dan mendukung sistem hukum di Arab Saudi, yang menegaskan komitmen Kerajaan menerapkan hukum yang transparan dan imparsial, untuk menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat kasus ini (pembunuhan Khashoggi)," ujar Kementerian Luar Negeri UEA.
3. Inggris
"Sangat jelas bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi adalah kejahatan luar biasa. Kami mendesak dilangsungkannya penelusuran yang mendalam, kredible, dan transparan untuk menuntut pertanggungjawaban dari mereka yang terlibat. Selain itu, kami juga menuntut pemberian sanksi terhadap 20 warga Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi," ujar Kementerian Luar Negeri Inggris.
4. Investigator HAM PBB Agnes Callamard
"Dengan dibukanya laporan intelijen yang mengkonfirmasi keterlibatan pejabat Arab Saudi, Amerika harus memimpin gerakan untuk menuntut pertanggungjawaban atas kasus ini. Selain itu, membentuk mekanisme internasional untuk mencegah dan menghukum segala bentuk kejahatan serupa di kemudian hari."
"Amerika sebaiknya menjatuhkan sanksi kepada Putra Mahkota Arab Saudi, tidak hanya menyasar aset pribadinya namun juga jaringan internasionalnya," ujar Agnes Callamard.
Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard.[REUTERS]
5. Ketua Parlemen Amerika
"Laporan yang mengerikan dari Komunitas Intelijen mengkonfirmasi hal yang sudah kita tahu selama ini: Jamal Khashoggi dibunuh secara brutal atas perintah langsung pejabat tinggi Kerajaan Arab Saudi termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman."
The chilling report from the Intelligence Community confirms what the world has long known: that Jamal Khashoggi was brutally murdered at the direction of top Saudi officials, including Crown Prince Muhammad bin Salman. https://t.co/d2XHFNlsUu
— Nancy Pelosi (@SpeakerPelosi) February 26, 2021
"Tindakan tersebut adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Kita harus mengakji kembali hubungan dengan Arab Saudi. Kami mendukung Presiden Joe Biden untuk mendorong transparansi dan membangun kerjasama yang tidak hanya memberikan jaminan keamanan, tetapi juga melindungi kepentingan Amerika," ujar Ketua Parlemen Nancy Pelosi.
Baca juga: Pembunuhan Jamal Khashoggi, Amerika Jatuhkan Sanksi Individu ke Saudi
ISTMAN MP | AL JAZEERA | REUTERS