TEMPO.CO, Jakarta - Hatice Cengiz tunangan Jamal Khashoggi pada Jumat, 26 Februari 2021, mencoba mempopulerkan hastag #justiceforjamal di Twitter. Tagar itu dikeluarkan Cengiz setelah badan intelijen Amerika Serikat menerbitkan laporan terkait pembunuhan Khashoggi.
Dalam laporan itu disebutkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sudah menyetujui sebuah operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi. Khashoggi adalah wartawan senior asal Arab Saudi, yang dikenal pembangkang. Dia dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2018.
Jamal Khashoggi. Middle East Monitor/Handout via REUTERS
Baca juga: Isu Jamal Khashoggi, Mohammed bin Salman Dibela di Dalam Negeri
Sumber mengatakan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah mengabarkan anggota parlemen Negeri Abang Sam bahwa Kementerian Luar Negeri akan mengambil langkah-langkah dalam merespon pembunuhan terhadap Khashoggi.
Sebelumnya laporan intelijen Amerika Serikat menyatakan Mohammed bin Salman (MBS) menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi pada 2018. Laporan intelijen AS ini tidak bersifat rahasia.
"Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi," demikian keterangan Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat dalam laporan yang diunggah di situsnya.
Dalam keterangan itu disebutkan penilaian ini berdasarkan pada kendali Putra Mahkota sebagai pengambilan keputusan di Kerajaan, keterlibatan langsung penasihat utama dan pengawal Mohammed bin Salman dalam operasi tersebut, dan dukungan Putra Mahkota untuk menggunakan tindakan kekerasan guna membungkam para pembangkang di luar negeri, termasuk Khashoggi. Riyadh membantah keterlibatan Mohammad bin Salman dalam kasus ini.
Sumber: Reuters