TEMPO.CO, Jakarta - Setahun setelah kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pertama kali di Brazil, angka kematian akibat Covid-19 di Negeri Samba itu sudah menembus 250 ribu kematian. Virus corona masih menular dengan bebas di Brazil di tengah upaya pemerintah melakukan vaksin virus corona.
Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang sebelumnya menolak melakukan lockdown, mengatakan dia tidak mau disuntik vaksin virus corona. Sikap Bolsonaro ini langsung menuai kritikan.
Baca juga: Brazil Mulai Kekurangan Oksigen untuk Pasien Covid-19
Brazil telah menjadi negara dengan angka kematian akibat Covid-19 terbesar kedua di dunia atau setelah Amerika Serikat. Di Brazil ada lebih dari 10,3 juta kasus positif Covid-19 atau terbanyak ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India.
Secara total, virus menular dan mematikan ini telah menewaskan 251.498 orang di Brazil. Laporan Kementerian Kesehatan Brazil pada Kamis sore, 25 Februari 2021, menyebut ada 1.541 kematian akibat Covid-19 dalam tempo 24 jam.
“Virus ini sudah menyebar tanpa terkendali,” kata Christovam Barcellos, pendiri Fiocruz biomedical institute.
Menurut Barcellos, Brazil sedang mengalami dataran tinggi kedua (kenaikan positif Covid-19) dan ini bukan gelombang dua infeksi virus corona karena sudah lebih dari lima pekan ada seribu kematian per hari. Jumlah kematian itu, melampaui puncak kematian akibat Covid-19 pada akhir Juli 2020.
Virus corona menyebar dengan cepat di sebagian besar di kota-kota di penjuru Brazil. Salah satu dampak pemicunya adalah kurangnya atau bahkan tak adanya lokal lockdown. Itu artinya, masyarakat Brazil bisa dengan bebas melakukan lalu-lintas antar kota di penjuru Brazil.
sumber: Reuters