TEMPO.CO, Jakarta - Thailand akan memulai program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok prioritas termasuk petugas kesehatan pada akhir pekan ini, kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada Selasa, sehari sebelum kedatangan vaksin virus corona pertama ke Thailand.
Thailand akan menerima 200.000 dosis pertama dari dua juta dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech pada hari Rabu. Vaksin Cina itu diberi otorisasi penggunaan darurat pada hari Senin.
"Kami akan mulai menyuntikkan kelompok sasaran dalam tiga hari setelah vaksin tiba," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di Facebook, dikutip dari Reuters, 23 Februari 2021.
Vaksin Sinovac akan diberikan kepada kelompok prioritas di 13 provinsi, kata gugus tugas Covid-19. Setengah lebih dari 200.000 dosis akan dialokasikan untuk Samut Sakhon, episentrum wabah terbaru di Thailand, dan ibu kota Bangkok.
Prayuth mengatakan 800.000 dosis lagi akan tiba pada Maret dan satu juta sisanya pada April, beberapa di antaranya akan digunakan untuk inokulasi kedua untuk kelompok prioritas.
Prayuth juga mengatakan 26 juta dosis vaksin yang dipesan dari AstraZeneca, yang telah mengizinkan perusahaan Thailand untuk memproduksi vaksinnya, akan siap sekitar Mei hingga Juni.
Thailand juga telah mencadangkan 35 juta dosis lagi dari AstraZeneca.
Baca juga: Vietnam Bersiap Suntik Massal Vaksin Virus Corona dari AstraZeneca
Thailand juga akan menerima 117.000 dosis impor vaksin AstraZeneca pada Rabu, kata menteri kesehatan Anutin Charnvirakul.
Itu adalah bagian dari 150.000 "dosis awal" yang sebelumnya dia katakan akan disediakan AstraZeneca dari negara Asia lain.
Pihak berwenang Thailand telah menerima beberapa dokumen dari Johnson & Johnson's yang membuat vaksin Janssen dan telah dihubungi oleh Moderna dan Pfizer, untuk mendaftarkan vaksin COVID-19 mereka di Thailand, menurut Prayuth.
Thailand menargetkan untuk memberikan 10 juta dosis vaksin corona sebulan mulai Juni untuk program vaksinasi Covid-19 massal serentak.
REUTERS