TEMPO.CO, - Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat, Robert Sumwalt, mengatakan laporan awal menunjukkan kerusakan pada salah satu bilah kipas di mesin pesawat Boeing 777 United Airlines rusak akibat "metal fatigue" atau kejenuhan logam yang disebabkan oleh variasi tegangan berulang.
Kerusakan ini membuat mesin PE4000 Pratt & Whitney itu meledak dan terbakar empat menit setelah lepas landas. "Ada kerusakan ringan pada badan pesawat tetapi tidak ada kerusakan struktural, katanya dikutip dari Reuters, Selasa, 23 Februari 2021.
Sebelumnya pesawat jet Boeing 777 dengan mesin seri Pratt & Whitney PE4000 milik United Airlines mengalami kerusakan mesin setelah lepas landas dari Denver menuju Honolulu Sabtu kemarin. Seorang penumpang merekam saat mesin tersebut mengobarkan api. Puing-puing pelindung mesin berjatuhan di pemukiman warga dekat Denver.
Sumber Reuters mengatakan meskipun mesin dibuat oleh Pratt & Whitney, penutupnya dibuat oleh Boeing.
"NTSB akan melihat mengapa penutup mesin terpisah dari pesawat serta mengapa ada kebakaran meski ada indikasi bahan bakar ke mesin telah dimatikan," ucap Sumwalt.
Bilah kipas mesin pesawat ini selanjutnya diperiksa di bawah pengawasan penyelidik NTSB.
Dalam insiden lain, pesawat Boeing 777 milik Japan Airlines (JAL) yang juga menggunakan mesin PW4000 mengalami kerusakan pada Desember 2020. Badan Keselamatan Transportasi Jepang melaporkan dua bilah kipas rusak, satu dengan retak kelelahan logam. Investigasi sedang berlangsung.
Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan pihaknya akan mempelajari laporan kerusakan bilah kipas Boeing 777 yang terjadi di Jepang sebagai pembanding.
Boeing merekomendasikan agar maskapai penerbangan menangguhkan penggunaan pesawat sementara FAA mengidentifikasi protokol inspeksi yang sesuai, dan Jepang telah memberlakukan penangguhan sementara pada penerbangan.
Pratt & Whitney, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp., juga merekomendasikan maskapai penerbangan untuk meningkatkan inspeksi, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. Pratt tidak segera menanggapi permintaan komentar.
FAA mengatakan, pihaknya berencana untuk mengeluarkan arahan kelaikan udara darurat yang akan memerintahkan pemeriksaan lanjutan pada bilah kipas untuk mengetahui kelelahan. "United Airlines telah menghentikan semua pesawat yang terkena dampak dengan mesin ini, dan saya memahami FAA juga bekerja sangat cepat serta Pratt & Whitney telah mengulangi atau merevisi buletin layanan," kata Sumwalt.
Baca juga: Mesin Pesawat United Airlines Meledak Saat Terbang, Ini Kesaksian Penumpang
Sumber: REUTERS