TEMPO.CO, - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa bahwa karakter wanita dalam kartun maupun film animasi harus mengenakan jilbab. Hal itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan publik via aplikasi Telegram.
Seorang penanya meminta pendapat Khamenei tentang apakah hijab diperlukan untuk karakter dalam animasi dan kartun. Khamenei menjawab bahwa jilbab wajib diperlukan bahkan untuk wanita dalam kartun.
"Mematuhi jilbab dalam animasi diperlukan karena (mengingat) konsekuensi dari tidak memakai hijab," katanya menanggapi pertanyaan tersebut, menurut Kantor Berita Tasnim, saluran yurisprudensi dan keputusan Ayatollah Khamenei, dikutip dari Al Arabiy, Selasa, 23 Februari 2021.
Namun masih belum jelas bagaimana fatwa itu diberlakukan di Iran nantinya.
Iran dikenal memberlakukan undang-undang sensor ketat pada industri film negara itu.
Adegan yang dianggap tidak bermoral atau menyinggung kerap disensor, sementara film yang dianggap memusuhi nilai-nilai Islam dilarang.
Sejak berdirinya Republik Islam, banyak tokoh ultra-konservatif menentang pemutaran film dan serial asing di mana perempuan tampil tanpa hijab. Mereka berdalih hal itu bisa membuat wanita untuk enggan memakai hijab.
Mengenakan jilbab dan pakaian sederhana menjadi wajib bagi wanita di Iran, setelah Revolusi Islam 1979.
Wanita Iran secara teratur menjadi sasaran polisi moral, yang dikenal sebagai Gasht-e Irsyad, karena menunjukkan beberapa rambut di depan umum atau karena gaya jilbab yang dipakainya tidak pantas.
Baca juga: DPR Filipina Tetapkan 1 Februari Sebagai Hari Hijab Nasional
Sumber: Al ARABIY