TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam akan memulai program suntik massal vaksin virus corona pada bulan depan. Tenaga kesehatan dan lansia menjadi prioritas dalam imunisasi ini sebagai bagian dari upaya Vietnam mengatasi gelombang baru wabah virus corona.
Vietnam menargetkan bisa menerima 60 juta vaksin virus corona pada tahun ini. Dari jumlah itu, 30 juta-nya berasal dari program COVAX yang di pimpin oleh WHO.
Rencananya, pengiriman pertama akan tiba di negara itu pada 28 Februari 2021 sebanyak 204 ribu vaksin virus corona buatan AstraZeneca.
“Tahap pertama vaksin virus corona akan memprioritaskan tenaga kesehatan yang ada di garda depan dan kelompok orang-orang yang berisiko tinggi tertular virus corona. Jika tidak ada hambatan, suntik vaksin virus corona akan dimulai pada Maret 2021 segera setelah pengiriman pertama tiba dari AstraZeneza tiba dan diperiksa,” demikian keterangan Pemerintah Vietnam seperti diwartakan surat kabar Tuoi Tre.
Baca juga: Vietnam Setujui Vaksin Covid-19 Pertama dari AstraZeneca
Kulkas dengan temperatur -86 sampai -40 derajat celcius sudah disiapkan untuk sementara menyimpan vaksin-vaksin tersebut di tiga kota besar di Vietnam, yakni Hanoi, Ho Chi Minh City dan Danang.
Vietnam memiliki total populasi 98 juta jiwa. Negara itu mencatat ada 791 kasus positif Covid-19, di mana wabah terakhir terjadi pada akhir Januari 2021.
Petugas medis dengan pakaian pelindung berdiri di luar gedung yang dikarantina di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Hanoi, Vietnam, 29 Januari 2021. [REUTERS / Thanh Hue]
Sebelumnya Vietnam mengklaim telah melakukan pembicaraan dengan produsen vaksin virus corona asal Rusia dan Amerika Serikat untuk kemungkinan mengunci kesepakatan suplai vaksin virus corona. Saat yang sama, Vietnam di dalam negeri akan mempersiapkan suntik massal vaksin virus corona di dalam negeri per Mei 2021. Namun sejauh ini Kementerian Kesehatan Vietnam belum memberikan respon mengenai hal tersebut.
Pada bulan lalu, Vietnam telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca untuk penggunaan darurat setelah negara itu mendeteksi kasus pertama infeksi virus corona yang ditularkan antar masyarakat lokal setelah hampir dua bulan.
Sumber: Reuters