TEMPO.CO, Jakarta - Jepang menerima pengiriman pertama vaksin virus corona buatan Pfizer Inc pada bulan ini, yang akan didistribusikan secara bertahap. Kalangan lansia akan mendapatkan prioritas.
“Kami akan memulai imunisasi vaksin virus corona pada lansia mulai April 2021. Namun sayangnya jumlah vaksin yang dialokasikan untuk mereka untuk sementara akan sangat terbatas sehingga kami akan memulainya secara perlahan,” kata Menteri Reformasi Administratif Jepang, Taro Kono.
Pfizer Inc sedang meningkatkan kapasitas produksinya untuk vaksin virus corona. Hanya saja, peningkatan kapasitas produksi itu tampaknya tidak akan sampai ke Jepang sampai Mei 2021. Pfizer sejauh ini satu-satunya vaksin virus corona yang mendapat persetujuan penggunaannya di Jepang.
Jepang telah bernegosiasi agar bisa mendapatkan lebih dari 500 juta dosis vaksin virus corona yang dikembangkan oleh produsen obat dari negara-negara Barat. Akan tetapi, regulator di Jepang sejauh ini hanya menyetujui satu supplier (Pfizer). Negara Sakura itu pun masih tergantung pada impor, yang tertahan oleh hambatan produksi dan pengendalian ekspor.
Petugas medis mempersiapkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang akan disuntikan pada warga. Otorotas Norwegia mengatakan 23 orang yang telah meninggal, 13 kematian kemungkinan bisa disebabkan, secara langsung, oleh efek samping vaksin Covid-19. REUTERS/Ciro De Luca
Baca juga: Vaksin Virus Corona dari Pfizer Disebut Sudah Tiba di Jepang
Jepang dan negara – negara lain di dunia sedang mempertimbangkan bagaimana caranya mengatasi keterbatasan pasokan vaksin virus corona. sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan di Israel menemukan satu dosis suntikan vaksin virus corona buatan Pfizer cukup untuk melindungi diri dari virus corona, yang selama ini diberikan dua kali suntikan.
Kepala Sekertaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato mengatakan regulator di Jepang menyetujui suntikan dua dosis vaksin virus corona. Dia meyakinkan agar berhati-hati dari studi di Israel tersebut terkait jumlah dosis suntik vaksin virus corona.
Pada tahun ini, Jepang bernegosiasi agar bisa menerima 144 juta dosis vaksin virus corona dari Pfizer. Dari jumlah itu, sekitar 450 ribu dosis vaksin virus corona sudah diterima pada Minggu, 21 Februari lalu. Pemerintah Jepang memprioritaskan imunisasi pada 4,7 juta tenaga kesehatan dari total lebih dari 1 juta tenaga kesehatan yang ada di Jepang.
Sumber: Reuters