TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 20 ribu dosis vaksin virus corona dari Uni Emirat Arab tiba di Gaza, Palestina pada Minggu, 21 Februari 2021. Pengiriman vaksin-vaksin virus corona ini dilaporkan dikirim oleh rival Presiden Palestina Mahmud Abbas tiga bulan sebelum pemilu Palestina diselenggarakan.
Vaksin virus corona yang dikirim tersebut adalah vaksin buatan Sputnik V, Rusia. Vaksin tersebut masuk lewat Rafah dengan melintasi Mesir atau tidak melewati Israel yang sudah memperketa blokade pada Gaza sejak 2007.
Baca juga: Vaksin Virus Corona untuk Gaza Diduga Ditahan Israel
Tenaga kesehatan di Palestina memperlihatkan vaksin Sputnik dari Rusia yang tiba di sana, Minggu, 21 Februari 2021. Sumber: Reuters/arabnews.com
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Mohammed Dahlan, mantan pejabat tinggi di Fatah yang sekarang berlindung ke Uni Emirat Arab, mengumumkan akan mengirimkan vaksin virus corona sebagai sebuah hadiah dari Abu Dhabi.
Baca Juga:
Dahlan sekarang ini menjabat sebagai penasehat khusus bidang keamanan untuk orang nomor satu di Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed. Dahlan mengklaim sebagai orang yang mengirim vaksin-vaksin itu, yang dipandang oleh sejumlah warga Palestina sebagai langkah yang penuh muatan politik menjelang dilakukannya pemilu parlemen dan pemilu presiden pada Mei dan Juli 2021.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 21 Februari 2021, vaksin virus corona yang dikirim tersebut ditujukan bagi tenaga kesehatan di Gaza, yang belum memulai kampanye virus corona. Pengiriman pertama dari total 20 ribu dosis vaksin virus corona tiba di Gaza pekan ini.
Kelompok-kelompok HAM dan PBB menyerukan kepada Israel agar memastikan masyarakat Palestina di Gaza dan Tepi Barat mendapatkan vaksin virus corona. Israel sekarang ini telah menjadi negara di dunia yang paling unggul per kapita dalam melakukan suntik vaksin virus corona kepada warganya.
Sumber: arabnews.com