TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Myanmar kembali menangkap mereka yang terlibat aksi protes kudeta. Kali ini mereka menangkap aktor lokal, Lu Min, karena ia mendukung demonstrasi kudeta Myanmar. Penangkapan itu sendiri terjadi beberapa jam setelah Kepolisian Myanmar membunuh dua demonstran dalam unjuk rasa di Manadalay, Sabtu, 20 Februari 2021.
Penangkapan itu dikabarkan oleh istri Lu Min, Khin Sabai Oo. Lewat unggahan di Facebook, ia mengabarkan Kepolisian Myanmar mendobrak rumahnya untuk menangkap paksa Lu Min.
"Mereka mendobrak rumah dan menanngkapnya tanpa sedikitpun menjelaskan ke mana ia akan dibawa. Saya tidak bisa menghentikan mereka. Mereka tidak memberi tahu saya," ujar Sabai Oo, dikutip dari Reuters, Ahad, 21 Februari 2021.
Sebelum penangkapan, Lu Min memang sudah menjadi incaran Kepolisian Myanmar. Pada Rabu lalu, Kepolisian Myanmar memasukkannya ke dalam daftar enam artis yang diburu akibat keterlibatan di demonstrasi menentang junta militer.
Demonstran memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021.[REUTERS/Stringer]
Menurut pihak kepolisian, Lu Min diyakini ikut berperan memicu demonstrasi menentang kudeta Myanmar. Jika terbukti, Lu Min bisa dipenjara Kepolisian Myanmar selama dua tahun maksimum. Baik Kepolisian maupun Junta Militer Myanmar belum memberikan keterangan lebih lanjut soal penangkapan Lu Min.
Lu Min sendiri, selama ini, tidak membantah terlibat dalam unjuk rasa di Myanmar. Ia mendukung para demonstran yang mendesak kudeta diakhiri, tahanan politik dibebaskan, dan hasil pemilu diterima. Adapun demonstrasi kudeta Myanmar sudah berlangsung dua pekan lebih per berita ini ditulis.
Dari sekian banyak unjuk rasa yang sudah berlangsung, aksi Sabtu kemarin adalah yang paling ganas. Militer dan kepolisian diterjunkan ke jalanan untuk memukul mundur atau bahkan menangkapi demonstran. Kurang lebih sudah ada 569 orang yang ditangkap oleh Kepolisian Myanmar sejak kudeta dimulai.
Kudeta Myanmar bermula pada 1 Februari lalu. Dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, Militer Myanmar memulainya dengan menangkapi para pejabat negara, membubarkan kabinet, serta membatalkan pelantikan anggota parlemen. Salah satu pejabat negara yang ditangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi. Adapun kudeta dimulai Militer Myanmar karena yakin hasil pemilu tahun lalu tidak sah.
Baca juga: Lagi, Unjuk Rasa di Myanmar Memakan Korban Jiwa
ISTMAN MP | REUTERS