TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca dingin ekstrem yang melanda Texas bukan hanya memakan korban jiwa manusia, tetapi juga hewan.
Hewan-hewan di tempat penampungan mati membuku dalam musim dingin terburuk yang pernah melanda negara bagian Texas sejak pekan lalu.
Setelah pemadaman listrik bergilir membuat sebagian besar negara bagian itu menjadi gelap pada awal pekan ini, hewan-hewan di suaka Primarily Primates San Antonio mati membeku ketika cuaca musim dingin yang ekstrem melanda.
Di antara korban hewan adalah simpanse, banyak monyet, beberapa lemur, dan burung yang tak terhitung jumlahnya.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa kantor saya akan berubah menjadi kamar mayat, tetapi ternyata demikian," kata Brooke Chavez, direktur eksekutif Primarily Primates, kepada San Antonio Express-News, dikutip dari CNN, 19 Februari 2021.
Chavez mengatakan dia tidak tahu berapa banyak lagi hewan yang akan mati sampai badai mereda, dan prakiraan cuaca telah meramalkan suhu ekstrem masih akan berlangsung hingga Jumat.
Setelah listrik padam Senin pagi, Chavez dan 12 timnya langsung memulai tindakan penyelamatan.
Mereka mulai mengumpulkan generator, pemanas ruang, tangki propana, dan selimut untuk menjaga 400 hewan mereka tetap hangat, lapor San Antonio Express-News.
Tetapi karena suhu semakin turun, rencananya beralih dari tempat suaka ke evakuasi.
"Kita harus memutuskan siapa yang bisa kita selamatkan, tergantung pada prediktabilitas hewan mana yang bisa kita tangkap," kata Chavez.
Saat melakukan mobilisasi untuk pengangkutan, tim mulai menemukan hewan yang mati.
"Seseorang bertanya kepada saya berapa banyak hewan yang mati. Saya belum tahu," kata Chavez. "Saya tahu kami kehilangan banyak monyet, lemur, dan burung tropis."
Meski begitu, banyak penghuni suaka yang dievakuasi. Beberapa pergi ke Kebun Binatang San Antonio dan suaka di dekat perbatasan Oklahoma. Yang lainnya pergi ke rumah sukarelawan.
33 simpanse tetap berada di tempat perlindungan karena mereka sulit diangkut.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan pada Kamis semua pembangkit listrik di negara bagian kembali menyala, tetapi pemadaman listrik masih terjadi di ratusan ribu rumah karena kabel putus dan masalah lain setelah badai musim dingin yang ganas.
Para pemimpin lain di Texas memperingatkan bahwa jaringan energi negara bagian masih sangat rapuh selama beberapa hari.
Sekitar 325.000 rumah tangga masih belum memiliki listrik, turun dari 2,7 juta rumah pada hari Rabu, dan lebih dari 13 juta warga Texas mengalami gangguan pada layanan air mereka, Reuters melaporkan.
Gubernur mengecam Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), sebuah koperasi yang bertanggung jawab atas 90% listrik negara bagian, yang katanya telah memberi tahu para pejabat sebelum badai bahwa jaringan disiapkan untuk cuaca dingin.
Penduduk Texas bernama Vickie Ballard, 53 tahun, menggunakan deodoran setelah bangun tidur selama cuaca dingin ekstrem memecahkan rekor suhu musim dingin di Galveston, Texas, AS, 18 Februari 2021. [REUTERS / Adrees Latif]
Penduduk yang marah telah menumpahkan kemarahan mereka pada ERCOT, yang menurut para kritikus tidak mengindahkan peringatan setelah krisis cuaca dingin pada 2011 untuk memastikan bahwa infrastruktur energi Texas, yang terutama bergantung pada gas alam, mampu bertahan menghadapi musim dingin.
Kurangnya listrik telah memutus pasokan air bagi jutaan orang, semakin membebani kemampuan rumah sakit untuk merawat pasien di tengah pandemi, dan komunitas rentan yang terisolasi dengan jalan beku yang masih tidak dapat dilalui di beberapa titik negara bagian.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Satelit Catat 2 Rekor Petir Terbesar di Dunia
Hingga Kamis sore, 797 sistem air publik melaporkan gangguan dalam layanan, mempengaruhi 13,2 juta orang, menurut Komisi Texas untuk Kualitas Lingkungan. Kebanyakan dari mereka yang terkena dampak telah diberitahu bahwa mereka perlu merebus air.
Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) mengatakan suhu rendah menghambat upaya untuk menyuntik vaksin Covid-19 ke penduduk, dengan lebih dari 2.000 lokasi vaksin terdampak pemadaman listrik. Selain membantu Texas, FEMA mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan memberikan bantuan kepada negara bagian tetangga Oklahoma karena dampak cuaca pada jaringan listriknya.
Hampir dua puluh kematian telah dikaitkan dengan cuaca dingin ekstrem. Para pejabat mengatakan mereka curiga lebih banyak orang telah meninggal, tetapi tubuh mereka belum ditemukan. CBS melaporkan, cuaca dingin ekstrem Texas telah menyebabkan sedikitnya 24 kematian minggu ini.