TEMPO.CO, - Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan negaranya siap memulai pembicaraan dengan Iran mengenai perjanjian nuklir. AS bakal menanggapi positif bila ada undangan dari Uni Eropa untuk bicara dengan Iran dan lima negara besar lainnya: Inggris, Cina, Prancis, Jerman, dan Rusia.
"Kami siap untuk hadir jika pertemuan seperti itu akan berlangsung," kata pejabat yang enggan disebut namanya itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 19 Februari 2021.
Hal ini disampaikan setelah seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan jika mereka siap untuk mengadakan pertemuan semacam itu di antara pihak-pihak dalam kesepakatan itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pertemuan video dengan koleganya dari Inggris, Prancis, dan Jerman menegaskan jika pemerintahan Presiden Joe Biden akan kembali ke Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) asal Iran sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu.
"Sekretaris Blinken menegaskan kembali bahwa, jika Iran kembali mematuhi komitmennya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama dan siap untuk terlibat dalam diskusi dengan Iran menuju tujuan itu," tulis pernyataan bersama dari empat negara itu, Kamis.
London, Paris dan Berlin menyambut baik niat Biden untuk kembali berdiplomasi dengan Iran. Tetapi Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membalas bahwa Washington harus mengambil langkah pertama.
Iran melanggar kesepakatan pada 2019 setelah mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu dan menjatuhkan sanksi ekonomi.
Iran dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan pemurnian uraniumnya di saat mereka terjebak dalam kebuntuan dengan pemerintahan Joe Biden mengenai siapa yang harus bergerak lebih dulu untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut
"Alih-alih menyesatkan & membebani Iran, E3/UE harus mematuhi komitmen sendiri & menuntut diakhirinya warisan (mantan Presiden Amerika Serikat) Trump tentang #EconomicTerrorism melawan Iran," kata Zarif dalam tweet.
Baca juga: Iran Mau Pasang Sentrifugal Canggih di Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz
Sumber: REUTERS