Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saham Facebook Turun 2 Persen Setelah Blokir Media Australia

image-gnews
Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saham Facebook Inc turun 2% pada Kamis karena Wall Street menilai konsekuensi yang lebih luas dari tindakan Facebook untuk memblokir semua konten berita di Australia.

Larangan konten media Australia oleh Facebook adalah buntut dari perselisihan undang-undang yang mengharuskan Facebook dan Google mencapai kesepakatan untuk membayar outlet berita.

Facebook dihadapkan pada dua pilihan: patuh pada regulasi Australia atau menolak. Facebook pada akhirnya memilih memblokir konten media Australia.

Tindakan Facebook dikecam oleh politisi dan kelompok hak asasi manusia karena halaman kesehatan resmi dan peringatan darurat telah dihapus bersama dengan situs berita.

Analis Bernstein Mark Shmulik, bagaimanapun, mengatakan investor cenderung menilai sikap Facebook terhadap undang-undang sebagai keputusan "bijaksana", mengingat implikasi yang berpotensi lebih luas dari langkah serupa mengikuti di pasar global besar lainnya.

"Meskipun saya yakin Facebook mengatakan bahwa tautan berita hanya mencakup 4% atau lebih konten, bahayanya di sini adalah jika negara lain ikut menerapkan undang-undang serupa dengan definisi yang lebih luas tentang siapa penerbit, dapatkah ini berubah menjadi Facebook yang membayar influencer untuk unggahan konten mereka?" Kata Shmulik, dikutip dari Reuters, 19 Februari 2021.

Facebook telah menandai risiko komersial seputar hak cipta dan moderasi konten secara konsisten kepada investor dalam beberapa tahun terakhir, sambil berhasil mengatasi kejatuhan hubungan masyarakat karena pendapatan iklannya melonjak.

Bersama dengan Google Alphabet Inc, Facebook sekarang mengontrol lebih dari setengah pasar periklanan digital secara global. Tahun lalu saja, Facebook meraup lebih dari US$ 84 miliar (Rp 1.182 triliun) dalam penjualan iklan.

Pada Kamis Facebook bergerak cepat untuk melarang pengguna Australia mengakses berita di beranda mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perusahaan media besar Australia, termasuk ABC News, sekarang dilarang membagikan atau mengunggah konten apapun di Facebook, yang berarti siapapun di Australia tidak lagi mendapatkan akses ke berita mereka melalui situs Facebook, ABC melaporkan.

Pengumuman tersebut muncul sebagai tanggapan atas usulan undang-undang baru di Australia yang akan memaksa perusahaan teknologi untuk bernegosiasi dengan perusahaan media mengenai berapa banyak yang harus dibayarkan kepada mereka untuk konten berita.

Berbeda dengan Facebook, Google yang bulan lalu juga mengancam akan menarik mesin pencarinya dari Australia, minggu ini telah mencapai kesepakatan dengan Seven West Media, Nine, dan News Corp.

Baca juga: Komunitas Internasional Kecam Langkah Facebook Blokir Outlet Media di Australia

Facebook dan Google telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi keras terhadap regulasi yang diusulkan.

Kedua raksasa digital tersebut mengklaim bahwa mereka telah memberikan kemudahan tayangan bagi media Australia dengan mengarahkan banyak lalu lintas ke konten berita mereka.

Facebook dan Google mengatakan mereka tidak perlu membayar banyak uang kepada perusahaan media Australia untuk konten berita yang mereka buat.

REUTERS | ABC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Memilih Baklava untuk Nama Android 16

18 jam lalu

Logo Android. pinterest.com
Google Memilih Baklava untuk Nama Android 16

Google akan memperkenalkan pembaruan Android 16


Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

4 hari lalu

(Dari kiri) President and Chief Investment Officer of Alphabet and Google, Ruth Porat, Secretary General of ASEAN, Kao Kim Hourn, dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam dalam forum AI Oppoturnity Southeast Asia di The ASEAN Secretariat, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

Edu Farmers mendapat pendanaan US$ 2 juta dari Google. Programnya mulai dari penanganan stunting hingga Chatbot AI untuk petani.


Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

4 hari lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

Google.org memberikan pendanaan US$ 7 juta atau setara Rp 106 miliar kepada dua organisasi untuk mendukung pemanfaatan ekonomi dengan AI.


Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

5 hari lalu

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Kebon Baru menggelar vaksinasi rabies gratis khusus hewan peliharaan: kucing, anjing, musang, dan kera. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

Australia memuji kepemimpinan Indonesia dalam memobilisasi layanan kesehatan manusia dan hewan untuk mengatasi wabah rabies.


Google Siapkan Dana Rp 1,8 Triliun untuk Bantu Pelatihan AI di Seluruh Dunia

6 hari lalu

Sundar Pichai. REUTERS
Google Siapkan Dana Rp 1,8 Triliun untuk Bantu Pelatihan AI di Seluruh Dunia

Bos Google, Sundar Pichai, mengumumkan pengembangan kantong dana untuk mendukung pelatihan AI secara global. Bisa mengalir lewat NGO.


Cara Login Akun Google di HP Android, iPhone, dan PC

7 hari lalu

Google Essentials. Istimewa
Cara Login Akun Google di HP Android, iPhone, dan PC

Ketahui cara login akun Google di HP Android, iPhone, dan PC. Cara untuk login di semua jenis HP umumnya sama. Ini informasinya.


Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

8 hari lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Trump Ancam Gugat Google karena Dituding Menguntungkan Kamala Harris

Mantan Presiden AS Donald Trump mengancam menggugat Google karena dinilai menguntungkan rivalnya, Wapres Kamala Harris


Google Bayar Rp 40,8 Triliun untuk Merekrut Kembali Eks Karyawan Ahli AI

9 hari lalu

Noam Shazeer (crunchbase.com)
Google Bayar Rp 40,8 Triliun untuk Merekrut Kembali Eks Karyawan Ahli AI

Noam Shazeer meninggalkan Google pada 2021 setelah Google menolak permintaannya untuk merilis bot obrolan.


Harga Layanan YouTube Premium Naik 20 Persen, Begini Detailnya

9 hari lalu

Ilustrasi YouTube Premium. Shutterstock
Harga Layanan YouTube Premium Naik 20 Persen, Begini Detailnya

Platform streaming milik Google, YouTube memutuskan untuk menaikkan harga layanan YouTube Premium sebesar 20 persen.


Harganya Kembali Naik, Apa Kelebihan YouTube Premium?

9 hari lalu

Ilustrasi YouTube Premium. Shutterstock
Harganya Kembali Naik, Apa Kelebihan YouTube Premium?

Platform streaming milik Google, YouTube dikabarkan kembali menaikkan harga untuk layanan premium sebesar 20 persen. Apa kelebihan YouTube premium?