TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden akan menanyakan Departemen Kehakiman AS sejauh mana kewenangannya untuk menghapus utang pinjaman mahasiswa, kata Gedung Putih pada Rabu.
Gedung Putih juga mengatakan Presiden Biden tidak mendukung penghapusan pinjaman mahasiswa sebesar US$ 50.000 (Rp 701 juta) per peminjam tanpa batasan.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden lebih menyukai penghapusan utang di atas US$ 10.000 (Rp 140,3 juta) harus ditargetkan berdasarkan pendapatan peminjam dan jenis utang yang dipermasalahkan.
"Dia tidak menyukai bantuan pinjaman mahasiswa sebesar US$ 50.000 tanpa batasan," kata Psaki, dikutip dari Reuters, 18 Februari 2021.
"Setelah timnya ditempatkan di Departemen Kehakiman...dia akan meminta mereka untuk melakukan tinjauan hukum atas kewenangannya untuk bertindak melalui perintah eksekutif, sehubungan dengan tinjauan kebijakan dari Dewan Kebijakan Domestiknya tentang bagaimana tindakan eksekutif penghapusan utang, dan jika bisa dilakukan, bagaimana harus ditargetkan," katanya.
Tokoh Demokrat utama tampaknya tidak senang dengan penolakan Joe Biden untuk menghapus utang pinjaman mahasiswa dengan besaran US$ 50.000 (Rp 701 juta).
Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer dan Senator Elizabeth Warren, keduanya dari Partai Demokrat, pada hari Rabu meminta Biden untuk membatalkan pinjaman mahasiswa federal sebesar dengan besaran utang US$ 50.000 (Rp 701 juta), menambahkan bahwa pemerintah memiliki otoritas luas untuk memberikan keringanan.
“Lautan utang pinjaman mahasiswa menekan 43 juta peminjam dan secara tidak proporsional membebani orang Amerika Hitam dan Cokelat. Membatalkan US$ 50.000 dalam utang pinjaman mahasiswa federal akan membantu menutup kesenjangan kekayaan rasial, menguntungkan 40% peminjam yang tidak memiliki gelar sarjana, dan membantu merangsang ekonomi," kata keduanya dalam pernyataan bersama.
Baca juga: Beda dengan Obama dan Trump, Apa Saja Rutinitas Joe Biden di Gedung Putih?
Komentar kedua Demokrat itu merupakan teguran bagi Biden dan cara untuk menekan pemerintahan setelah Joe Biden tampil di CNN town hall pada Selasa, menegaskan bahwa ia tidak setuju dengan anggota partainya yang lain yang ingin membatalkan US$ 50.000 (Rp 701 juta) dari utang mahasiswa per peminjam.
"Saya tidak akan mewujudkannya," kata Biden setelah salah satu hadirin mengatakan proposalnya untuk membatalkan US$ 10.000 per peminjam tidak cukup efektif, CNN melaporkan.
"Kami membutuhkan penghapusan pinjaman mahasiswa melebihi potensi US$ 10.000 yang telah diusulkan pemerintahan Anda. Kami membutuhkan setidaknya US$ 50.000 minimum. Apa yang akan Anda lakukan untuk mewujudkannya?" tanya hadirin.
Joe Biden telah menjanjikan untuk menghapus pinjaman mahasiswa selama kampanye Pilpres 2020, tetapi besaran utang dan siapa yang berhak mendapat penghapusan utang belum dibicarakan secara rinci.
Masalah ini menimbulkan perselisihan pertama di antara Demokrat di bawah pemerintahan baru atas proposal kebijakan liberal. Dengan Demokrat mengendalikan Kongres dan Gedung Putih, Schumer dan Biden sama-sama menghadapi tekanan untuk menyeimbangkan tuntutan yang mereka hadapi dari anggota liberal dan moderat partai mereka.
The case against student loan forgiveness is looking shakier by the day.
We’ve got the *Senate Majority Leader* on board to forgive $50k. Biden’s holding back, but many of the arguments against it just don’t hold water on close inspection.
We can and should do it. Keep pushing!
— Alexandria Ocasio-Cortez (@AOC) February 17, 2021
Anggota DPR Demokrat yang progresif dari New York, Alexandria Ocasio-Cortez, secara terbuka mengkritik Presiden Biden pada hari Rabu atas komentarnya.
"1. Siapa yang peduli dengan sekolah mana seseorang bersekolah? Seluruh generasi anak-anak kelas pekerja didorong untuk berhutang lebih banyak dengan kedok elitisme. Ini salah," katanya di Twitter. "2. Tidak ada yang mengatakan kita harus menukar pendidikan anak usia dini dengan penghapusan pinjaman mahasiswa. Kita bisa memiliki keduanya."
Ocasio-Cortez mengatakan dalam ceuitan kedua, bahwa "Kasus amnesti pinjaman mahasiswa terlihat semakin goyah dari hari ke hari. Kami memiliki *Pemimpin Mayoritas Senat* untuk menghapus US$ 50k. Biden menahan, tetapi banyak argumen yang menentang sangat tidak logis jika diperiksa dengan cermat. Kita bisa dan harus melakukannya. Teruslah berusaha!"
Jubir Gedung Putih Psaki mengatakan Joe Biden bersedia menandatangani paket proposal yang dikirim Kongres jika memberikan keringanan untuk pinjaman mahasiswa sebesar US$ 10.000 (sekitar Rp 140 juta).
Joe Biden berargumen bahwa pemerintah seharusnya tidak menghapus utang bagi orang-orang yang kuliah di Harvard dan Yale dan Penn. Joe Biden juga mengindikasikan bahwa dia yakin Kongres AS harus membuat perubahan melalui undang-undang, yang akan membuatnya lebih sulit untuk dibatalkan.
REUTERS | CNN