TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menagih komitmen Presiden Amerika Joe Biden untuk kembali ke perjanjian nuklir 2015 (JCPOA). Khamenei berkata, ia ingin melihat tindakan langsung Joe Biden, bukan hanya sekedar ucapan.
Bersamaan dengan hal itu, Khamenei juga memberi tenggat waktu sepekan kepada Joe Biden untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan Amerika ke Iran. Jika tidak, maka Iran tidak akan tertarik untuk kembali ke perjanjian nuklir dan bakal tetap memblokir inspeksi dari lembaga pengawas PBB.
"Kami sudah mendengar terlalu banyak kata-kata dan janji manis yang tidak terpenuhi atau apa yang terjadi malah sebaliknya. Kata-kata dan janji tidak cukup. Kali ini kami meminta aksi dan kami pun juga akan beraksi," ujar Khamenei, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 17 Februari 2021.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Joe Biden sudah lama ingin membawa kembali Amerika ke perjanjian nuklir Iran. Pada 2018, Amerika keluar dari perjanjian itu atas inisiatif mantan Presiden Donald Trump yang juga menjatuhkan sanksi ekonomi ke Iran.
Harapan Joe Biden, dengan Amerika kembali ke sana, Iran bisa kembali dipaksa untuk mematuhi peraturan pembatasan pengayaan uranium-nya. Iran, saat ini, melanggar perjanjian itu dengan melanjutkan pengayaan uranium hingga 20 persen di pabrik nuklir bawah tanahnya, Fordow.
Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Di sisi lain, jika Amerika berhasil kembali ke JCPOA dan Iran dipaksa tunduk, maka hal itu bisa menjadi batu loncatan untuk perjanjian yang lebih luas. Hal tersebut mulai dari pembatasan pengembangan senjata hingga aktivitas regional.
Hingga berita ditulis, baik Iran maupun Amerika sama-sama tidak mengambil langkah duluan soal perjanjian nuklir itu. Iran, seperti yang telah disebutkan, meminta sanksi dari era Trump dicabut. Amerika juga meminta sesuatu dari Iran, menghentikan program pengayaan uranium dan membiarkan inspektur PBB untuk melakukan pemeriksaan.
Negara tetangga gemas dengan situasi itu. Kanselir Jerman, Angela Merkel, sampai meminta Presiden Iran Hassan Rouhani untuk tidak main 'tunggu-tungguan' soal kembali ke perjanjian nuklir.
"Ini adalah momen yang pas untuk mengirim sinyal positif yang meningkatkan kepercayaan dan solusi diplomatik," ujar Merkel kepada Rouhani soal Perjanjian Nuklir Iran dan rencana Joe Biden membawa Amerika ke sana.
Baca juga: Israel Sinyalkan Tak Dukung Joe Biden Soal Perjanjian Nuklir Iran
ISTMAN MP | REUTERS