TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia secara resmi telah dihubungi oleh pemerintahan Amerika Serikat yang baru, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dalam keterangan tertulis menjelaskan Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken pada Selasa, 16 Februari waktu setempat, menelepon Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Dalam pembicaraan itu, Menlu Blinken menegaskan pentingnya Kemitraan Strategis Amerika Serikat dengan Indonesia bagi kemakmuran dan keamanan kedua negara. Bilnken juga berjanji akan lebih memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, yang cakupan kerja samanya cukup luas.
Untuk kerja sama bidang perdagangan dan investasi, Menlu Blinken dan Retno sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual pada Rabu, 30 September 2020. Kemenlu
Baca juga: Amerika Serikat Tunda Bertemu Pemimpin ASEAN karena Virus Corona
Amerika Serikat di bawah pemerintahan yang baru, akan mendorong peran sentralitas ASEAN di Indo-Pasifik. Blinken pun melihat pentingnya melindungi dan menjaga Laut Cina Selatan yang bebas dan terbuka.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Blinken dan Retno sama-sama prihatin atas kudeta di negara yang dulu bernama Burma. Sebelumnya, Retno menyerukan agar keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar harus menjadi prioritas utama.
Myanmar sedang diselimuti unjuk rasa yang sudah masuk hari ke-10 pasca-kudeta militer pada 1 Februari 2021 lalu. Kudeta militer diikuti oleh penahanan Aung San Suu Kyi, pemimpin de factor Myanmar.
Menurut Retno, upaya untuk mengamankan berlanjutnya transisi inklusif menuju demokrasi, harus terus dikedepankan. Sejak awal, Indonesia secara konsisten terus menyampaikan kesediaan untuk berkontribusi.