TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Amerika belum selesai dengan urusan kerusuhan US Capitol. Usai gagal memakzulkan mantan Presiden Donald Trump lewat isu tersebut, sekarang mereka akan membentuk komisi soal kerusuhan yang menewaskan enam orang itu.
Ketua Parlemen Amerika, Nancy Pelosi, menyebut komisi itu akan bersifat independen. Adapun fungsi utama dari komisi itu, nantinya, untuk mengkaji kembali fakta-fakta dan penyebab kerusuhan US Capitol.
"Komisi ini akan mengacu pada model yang dipakai setelah serangan 11 September 2001 ke New York dan Pentagon," ujar Nancy Pelosi via surat yang ia kirimkan ke anggota-anggota Parlemen Amerika, Selasa, 16 Februari 2021.
Nancy Pelosi melanjutkan, ada banyak sisi yang masih bisa digali soal kerusuhan US Capitol. Selain soal bagaimana kerusuhan itu "disiapkan", juga bagaimana aparat penegak hukum meresponnya. Dengan begitu, apabila insiden serupa terulang di kemudian hari, responnya bisa lebih cepat.
Sebagai contoh, kata Pelosi, dirinya sudah menerima evaluasi keamanan US Capitol dari veteran Militer Amerika, Letjen Russel Honore. Temuannya, keamanan di US Capitol masih perlu ditingkatkan lagi dan Kongres Amerika perlu menganggarkan dana untuk itu.
Baca Juga:
"Sangat jelas dari sidang pemakzulan (Trump) pekan lalu bahwa kita harus mendapatkan kebenaran soal bagaimana kerusuhan US Capitol terjadi," ujarnya Pelosi.
Nancy Pelosi menggunakan masker kain senada dengan setelan jasnya. Instagram.com/nancypelosistyle
Per berita ini ditulis, kompleks US Capitol masih dijaga ketat oleh personil Garda Nasional. Kurang lebih ada 5000 personil yang berjaga di sana. Selain dijaga ketat, sejumlah fasilitas keamanan baru ditambah yaitu pagar duri dengan tinggi 2,5 meter.
Pekan lalu, Kepolisian US Capitol mengajukan permohonan ke Parlemen Amerika untuk menambah fasilitas dan personil pengamanan. Salah satunya adalah pagar tinggi yang sifatnya permanen. Kata mereka, hal itu sudah pernah diajukan di tahun 2006 namun ditolak.
Banyak anggota parlemen Amerika tidak setuju dengan permohonan itu walaupun untuk mencegah kerusuhan US Capitol terulang. Menurut mereka, daripada menghadirkan fasilitas dan personil pengamanan permanen di US Capitol, lebih baik yang temporer.
Baca juga: Gagal Dimakzulkan, Donald Trump: Saya Selalu Jadi Pemenang
ISTMAN MP | REUTERS