Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Lanjutkan Rencana Deportasi 1200 Warga Myanmar

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kritik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak mempengaruhi rencana Malaysia memulangkan 1200 warga negara Myanmar. Dikutip dari Channel News Asia, pemerintah Malaysia mengklaim pemulangan mereka tidak ada kaitannya dengan kudeta Myanmar yang tengah berlangsung.

"Ini bagian dari program kami yang biasanya, memulangkan imigran gelap yang ditahan di pusat detensi," ujar Kepala Imigrasi Malaysia, Khairul Dzaimee, Senin, 15 Februari 2021.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, PBB meminta Malaysia untuk membatalkan niatannya mendeportasi warga negara Myanmar. Mereka khawatir akan keselamatan beberapa imigran yang diyakini sebagai pengungsi dari Myanmar. Hal itu mengingat kudeta tengah berlangsung di sana dengan pemerintahan diambil alih oleh junta militer.

Jika benar beberapa imigran yang dipulangkan adalah pengungsi dari Myanmar, PBB was-was mereka bakal menjadi target persekusi junta militer. Apalagi, beberapa hari terakhir, junta militer di Myanmar aktif menangkap aktivis-aktivis yang berseberangan dengan mereka.

Hingga berita ini ditulis, Malaysia belum pernah mengungkapkan secara detil apakah ada pengungsi di antara imigran yang akan dipulangkan ke Myanmar. Malaysia bahkan menutup akses ke pusat detensi-nya sejak 2019. Hal itu membuat organisasi PBB untuk pengungsi, UNHCR, tidak mendapatkan data lengkap soal pengungsi-pengungsi yang membutuhkan perlindungan.

Dzaimee sejauh ini mengklaim tidak ada orang yang terdaftar sebagai pengungsi di antara warga Myanmar yang akan dideportasi. Selain itu, ia juga mengklaim tidak ada muslim Rohingya di antara mereka. Oleh karenanya, rencana deportasi tetap berjalan dan dijadwalkan berlangsung pada 23 Februari 2021 nanti. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencananya, para imigran gelap tersebut akan dijemput langsung oleh junta Myanmar. Mereka mengirim tiga kapal angkatan laut untuk memulangkan ke-1200 imigran gelap itu, 

Sebagai catatan, Malaysia adalah 'rumah' dari jutaan pekerja migran yang datang dari berbagai negara di Asia. Mereka bertahan hidup di Malaysia dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan berupah rendah.

Beberapa di antara mereka adalah pengungsi yang mencoba kabur dari negara asal. Rohingya adalah salah satunya. Dikutip dari Channel News Asia, Malaysia tercatat menampung 100 ribu pengungsi Rohingya terdaftar dari Myanmar.

Baca juga: Myanmar Akan Jemput 1.200 Warganya dari Malaysia dengan Tiga Kapal Angkatan Laut

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

9 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

2 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

3 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

3 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

3 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

4 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

5 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.