Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pfizer dan Moderna Mulai Kembangkan Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak

image-gnews
Anak-anak mengantre untuk menerima mainan selama acara pemberian hadiah tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran, di mana mereka membagikan barang-barang yang disumbangkan sepanjang tahun kepada anak-anak yang membutuhkan, karena wabah penyakit COVID-19, di Ciudad Juarez, Meksiko 24 Desember 2020. REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Anak-anak mengantre untuk menerima mainan selama acara pemberian hadiah tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran, di mana mereka membagikan barang-barang yang disumbangkan sepanjang tahun kepada anak-anak yang membutuhkan, karena wabah penyakit COVID-19, di Ciudad Juarez, Meksiko 24 Desember 2020. REUTERS/Jose Luis Gonzalez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan berjalannya vaksinasi COVID-19 untuk orang dewasa, produsen mulai menggarap vaksin-vaksin baru. Tidak hanya untuk varian baru COVID-19, tetapi juga vaksin COVID-19 untuk anak-anak. Produsen yang dikabarkan sudah mulai menguji vaksin COVID-19 khusus anak-anak adalah Pfizer dan Moderna.

Dikutip dari laporan New York Times, Pfizer dan Modern memulai pengujiannya pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dari tingkatan tersebut baru kemudian diturunkan ke tingkatan usia yang lebih muda tergantung pada hasil uji klinis.

"Adalah masuk akal untuk memulis vaksinasi atau uji vaksinasi pada kelompok usia yang lebih tua. Alasannya, seiring dengan bertambahnya umur, resiko menerima gejala parah dari virus COVID-19 juga semakin tinggi," ujar anggota Badan Regulator Obat-obatan Amerika (FDA), Paul Offit, Senin, 15 Februari 2021.

Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 28 juta kasus dan 497 ribu korban meninggal akibat COVID-19. Dari 497 ribu korban yang meninggal, kurang dari satu persennya adalah anak-anak. Menurut laporan New York Times, ada 227 anak-anak Amerika yang meninggal karena COVID-19

Untuk mencapai herd immunity, sejumlah pakar menyatakan bahwa Amerika harus memastikan 70-90 persen warganya telah divaksin. Kurang lebih 21 persen populasi Amerika diwakili kelompok usia di bawah 21 tahun. Oleh karenanya, penting untuk memastikan anak-anak juga divaksin.

Pihak Pfizer berkata, kali ini mereka tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 baru terhadap kelompok usia 12-15 tahun. Kurang lebih ada 2.259 orang yang menjadi sukarelawan di uji klinis itu. Jika tidak ada halangan, Pfizer menyakini hasil pengujian sudah siap pada libur musim panas tahun ini.

"Perpindahan pengujian dari usia 12 tahun ke yang lebih muda membutuhkan studi yang baru dan kemungkinan besar juga dosis yang berbeda. Untuk uji klinis pada kelompok tersebut, kemungkinan baru akan berlangsung belakangan," ujar juru bicara Pfizer, Keanna Ghazvini.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Pfizer Capai 94 Persen

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada disampaikan oleh Moderna. Mereka mengaku tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 baru pada kelompok usia 12-17 tahun. Kurang lebih akan ada 3000 orang yang akan dilibatkan.

Mereka menargetkan hasil pengujian sudah bisa dicapai di kisaran bulan Juli atau Agustus. Jika hasilnya bagus, pengujian dilakukan kepada kelompok usia yang lebih muda, 0,5 bulan hingga 11 tahun.

Menurut Dokter spesialisasi anak-anak dan pakar vaksin di Mount Sinai Hospital New York, Kristin Oliver, tantangan yang dihadapi produsen bukan hanya menciptakan vaksin COVID-19 anak-anak secepat mungkin. Tantangan lainnya adalah menyakinkan orang tua bersedia mengikutkan anaknya dalam program vaksinasi COVID-19.

Sejauh ini, masih banyak orang dewasa di Amerika tidak memiliki rencana untuk mengikutkan anaknya dalam vaksinasi COVID-19. Hal itu berdasar pada keyakinan anak-anak relatif aman dari gejala COVID-19. Survey terbaru Verywell Health mendukung pandangan itu, hanya 30 persen warga Amerika yang mendukung vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak.

Masalah tersebut, kata Oliver, hanya bisa dipecahkan apabila produsen seperti Pfizer dan Modern bisa menjamin vaksin mereka benar-benar aman. FDA, kata Olvier, telah membangun sistem untuk mengawasi berbagai reaksi yang muncul akibat vaksin COVID-19.  "Sebagai dokter anak-anak dan ibu, saya pede sistem itu berjalan," ujar Oliver.

Baca juga: Joe Biden Klaim Kena Tipu Donald Trump Soal Vaksin COVID-19

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS

https://www.nytimes.com/2021/02/12/health/covid-vaccines-children.html?smtyp=cur&smid=fb-nytimes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

3 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa