TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon memulai imunisasi vaksin virus corona pada Minggu, 14 Februari 2021, yang secara resmi ditandai dengan suntik vaksin virus corona pada Kepala ICU di rumah sakit terbesar di Lebanon dan diikuti oleh aktor kawakan sekaligus komedian Salah Tizani, 93 tahun.
Lebanon sama seperti negara lainnya di dunia, juga berjuang untuk menurunkan angka infeksi virus corona yang terus merangkak dalam beberapa pekan terakhir. Wabah virus corona telah membuat sistem kesehatan di Lebanon kewalahan.
Seorang dokter mengoperasikan sebuah robot di Rumah Sakit Geitawi di Ashrafieh, Beirut, Lebanon, 16 April 2020. Tim ahli Lebanon menciptakan dua unit robot untuk memfasilitasi pengetesan virus Corona untuk melindungi dokter dan perawat dari risiko tertular melalui kontak langsung dengan pasien. Xinhua/Bilal Jawich
Baca juga: Unjuk Rasa di Lebanon Menolak Lockdown Ricuh
Sebanyak 28.500 dosis vaksin virus corona buatan Pfizer – BioNTech tiba di Lebanon pada Sabtu, 13 Februari 2021. Jumlah tersebut adalah pengiriman pertama dari total 2,1 juta dosis vaksin virus corona yang dibeli Lebanon dan diharapkan bisa sampai semua di Lebanon sepanjang 2021.
Baca Juga:
Proses penanda-tanganan kesepakatan pembelian vaksin ini sempat mengalami keterlambatan hingga menimbulkan frustrasi di Lebanon. Bank Dunia, yang ikut membantu pendanaan pembelian pertama vaksin virus corona, mengatakan akan memantau proses imunisasi vaksin virus corona guna memastikan suntikan diberkan kepada orang yang tepat.
“Saya tidak akan menerima vaksin virus corona hari ini karena sekarang bukan giliran saya. Prioritas diberikan pada tenaga kesehatan yang sedang melakukan tugas dan pengorbanan besar,” kata Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab dari Rumah Sakit Rafik Hariri.
Tizani atau yang dikenal dengan nama panggung Abou Salim, mendorong masyarakat Lebanon untuk divaksin virus corona.
“Bagi mereka yang takut di vaksin, saya bersumpah atas nama Allah, ini untuk perlindungan,” kata Tizani.
Lebanon sudah memesan 2,7 juta dosis vaksin virus corona melalui skema COVAX, yakni sebuah program yang ditujukan untuk negara-negara miskin. Sumber di Pemerintah Lebanon menyebut ada sekitar 1,5 juta dosis vaksin virus corona buatan AstraZeneca, yang sedang dalam perjalanan ke Lebanon.
Sumber: reuters.com