TEMPO.CO, Jakarta - Salju lebat mengubur Ibu Kota Moskow, Rusia, hingga mengganggu transportasi di sana, membuat jadwal penerbangan terlambat dan mempersulit pejalan kaki karena harus melawan angin kencang serta temperatur minus 15 derajat celcius.
Salju turun pada Kamis malam, 11 Februari 2021, dan diperkirakan akan berakhir pada Minggu, 14 Februari. Layanan kedaruratan Rusia menasehati masyarakat agar menjauh dari pohon-pohon karena kecepatan angin bisa menembus 18 meter per detik.
“Ini sebuah badai salju yang sesungguhnya. Salju Armageddon, salju apocalypse. Ini bukan peringatan latihan, tapi peringatan pertempuran,” kata Evgeny Tishkovets, petugas dari layanan prakiraan cuaca Fobos.
Baca juga: Salju Selimuti Gurun Sahara dan Arab Saudi
Ibu Kota Moskow sejak Kamis malam mengalami badai salju. Sumber: Reuters
Sampai Sabtu pagi, 13 Februari 2021, kedalaman salju di Kota Moskow mencapai 56 cm. Angka itu hampir menyamai rekor tertinggi, yakni 60 cm.
Badai salju ini telah membuat banyak penerbangan menjadi terlambat di bandara-bandara di Moskow, sebuah kota dengan populasi lebih dari 12 juta jiwa. Kemacetan terjadi di beberapa titik, ini sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi pada akhir pekan.
Kantor Wali Kota Moskow menjelaskan, sekitar 60 ribu orang bergotong-royong membersihkan jalan-jalan dari salju.
Sumber: Reuters