TEMPO.CO, Jakarta - Pengiriman pertama vaksin virus corona buatan Pfizer tiba di Jepang pada Jumat, 12 Februari 2021. Media di Jepang mewartakan suntik vaksin virus corona mungkin akan dilakukan dalam waktu beberapa hari ke depan menyusul upaya Tokyo untuk mengendalikan gelombang ketiga pandemi Covid-19 mengingat sebentar lagi akan diselenggarakan Olimpiade Tokyo 2020.
Sebuah panel kesehatan Jepang dijadwalkan melakukan rapat pada Jumat, 12 Feburuari 2021 waktu setempat. Hasil rapat diharapkan akan berupa persetujuan untuk menyuntikkan vaksin virus corona yang baru tiba ini.
Baca juga: Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen
Pengunjung mengunakan masker saat menikmati bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Ueno park di Tokyo, Jepang, 19 Maret 2020. REUTERS/Issei Kato
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga sebelumnya mengatakan imunisasi vaksin virus corona akan dimulai pada pertengahan pekan depan. Kelompok prioritas adalah tenaga kesehatan. Jepang berharap bisa mengamankan cukup stok vaksin virus corona sampai pertengahan 2021.
Sumber di Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan belum bisa dikonfirmasikan laporan vaksin Pfizer tiba di Jepang karena alasan keamanan.
Pemberitaan media lokal menyebut pengiriman pertama vaksin virus corona ini tiba di Bandara Narita, yang berlokasi di dekat Tokyo. Ketibaan vaksin tersebut terjadi di tengah di kekhawatiran akankah Uni Eropa mengizinkan vaksin Covid-19 tersebut meninggalkan Benua Biru, mengingat vaksin tersebut pun di butuhkan negara-negara Eropa. Berapa banyak vaksin virus corona yang tiba di Jepang, tidak dipublikasi.
Sebelumnya pada Kamis, 11 Februari 2021, Komisi Eropa mengatakan pihaknya telah menyetujui semua permintaan ekspor vaksin Covid-19, termasuk yang ke Jepang. Uni Eropa sekarang ini sudah menyusun sebuah mekanisme untuk memantau aliran vaksin virus corona terhitung dari 30 Januari 2021.
Di Jepang ada 410 ribu kasus positif Covid-19 dan 6.772 orang meninggal akibat Covid-19. Jepang sedang berpacu agar infeksi virus corona bisa dikendalikan, khususnya menjelang Olimpiade yang akan dimulai pada Juli 2021.
Sumber: Reuters