TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara asing di Malaysia tidak perlu khawatir dikesampingkan dalam kampanye vaksinasi COVID-19. Komite Penjamin Akses ke Suplai Vaksin menyampaikan bahwa warga negara asing di Malaysia juga masuk dalam skema vaksinasi gratis. Namun, prioritas program tetap ditujukan kepada warga Malaysia.
"Melibatkan warga negara asing merupakan kunci dari kesuksesan program vaksinasi ini," ujar pernyataan pers komite terkait, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 11 Februari 2021.
Komite Penjamin Akses menjelaskan, kebijakan itu terwujud berkat keputusan Kabinet Malaysia. Kabinet Malaysia, kata mereka, memandang warga negara asing mewakili sebagian besar kasus COVID-19 dari kluster-kluster yang ada saat ini. Jika mereka dikesampingkan, dikhawatirkan pandemi tak akan kunjung usai.
Di sisi lain, Malaysia juga memiliki cukup vaksin COVID-19 baik untuk warga lokal maupun warga negara asing. Jadi, menurut mereka, sayang jika surplus vaksin COVID-19 yang dimiliki tidak digunakan juga pada warga negara asing di Malaysia.
"Malaysia yang bebas COVID-19 hanya bisa dicapai jika semua penduduknya telah divaksinasi. Pekerja asing sudah menjadi bagian dari komunitas kita dan juga sudah berkontribusi banyak untuk kita"
"Kebijakan ini juga sejalan dengan sikap pemerintah yang ingin memberikan vaksin kepada sebanyak mungkin penduduk Malaysia agar herd immunity bisa cepat dicapai," ujar Komite Penjamin Akses menegaskan.
Per berita ini ditulis, Malaysia tercatat memiliki 251 ribu kasus dan 923 kematian akibat COVID-19. Angka itu sudah menghitung penambahan sebanyak 3.288 kasus pada hari Rabu lalu.
Untuk menekan angka itu, Malaysia sudah memesan belasan atau bahkan puluhan juta dosis vaksin COVID-19 ke berbagai produser. November lalu, Malaysia meneken kesepakatan pembelian 12,8 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer. di Bulan Januari, Malaysia membeli suplai baru ke Pfizer sebanyak 12,2 juta dosis.
Di luar Pfizer, Malaysia membeli 18,4 juta dosis vaksin COVID-19 dari Gamelaya. Gamelaya adalah produsen vaksin COVID-19 Sputnik V yang dikembangkan di Malaysia.
Baca juga: Virus Corona, Malaysia Perpanjang Lockdown
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA