Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reporter PBB: Sanksi Ekonomi ke Militer Myanmar Bakal Efektif

image-gnews
Nama Min Aung Hlaing mulai terkenal pada 2009 ketika memimpin serangan terhadap pemberontak Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar di daerah Kokang. Peristiwa ini memaksa sekitar 37 ribu penduduk etnis Kokang untuk mengungsi ke Cina. REUTERS/Soe Zeya Tun
Nama Min Aung Hlaing mulai terkenal pada 2009 ketika memimpin serangan terhadap pemberontak Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar di daerah Kokang. Peristiwa ini memaksa sekitar 37 ribu penduduk etnis Kokang untuk mengungsi ke Cina. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Reporter Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Tom Andrews, menyakini sanksi ekonomi dan diplomatik terhadap figur militer akan efektif untuk mengakhiri kudeta di Myanmar. Sebab, kata ia, militer Myanmar tidak memiliki tekad sekuat bayangan orang.

Di sisi lain, sanksi ekonomi dan diplomatik sudah pernah digunakan sebelumnya dan berhasil. Oleh karenanya, menurut Andrews, tidak ada salahnya kedua sanksi tersebut dipakai lagi untuk merespon kudeta Myanmar.

"Kita tahu di masa lalu militer Myanmar mengatakan mereka tidak akan terpengaruh tekanan internasional. Kenyataan menunjukkan sebaliknya. Mereka peduli, mereka butuh terlibat dalam ekonomi internasional," ujar Andrews, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 9 Februari 2021.

Andrews berkata, militer Myanmar pada dasarnya tetap ingin mendapat keuntungan dari status baru mereka. Mereka berharap bisa mendulang uang dan lebih sejahtera dengan menguasai pemerintahan. Jika bantuan ekonomi dan investasi ke sana dihentikan untuk waktu yang lama, kata Andrews, militer Myanmar tidak akan memiliki pilihan selain berkompromi.

Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. Mereka membawa potret Jenderal Min Aung Hlaing yang dicoret dengan tulisan "Memalukan, Diktator. Kami Tidak Akan Memaafkanmu". REUTERS/Athit Perawongmetha

Sebagai catatan, pekan lalu Justice for Myanmar berpendapat bahwa Jenderal Militer Min Aung Hlaing menggunakan kudeta untuk menggolkan kepentingan bisnisnya juga. Sebab, selama ini, Min Aung Hlaing membantu perusahaan-perusahaan anaknya untuk mengakses sumber daya pemerintah.

Sebagai panglima angkatan bersenjata, Min Aung Hlaing sendiri memiliki kuasa atas dua kelompok bisnis terbesar di Myanmar. Mereka adalah Myanmar Economic Corporation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL). Mereka menangani investasi di berbagai sektor mulai dari timah, tembaga, telekomunikasi, dan garmen.

Jika demokratisasi sampai terjadi di Myanmar, hal itu berpotensi mengancam bisnis Min Aung Hlaing. Data pejabat publik akan bersifat lebih transparan yang memungkinkan warga untuk mendesak penindakan terhadap bisnis-bisnis keluarganya. Itu lah yang dianggap Justice for Myanmar menjadi salah satu motivasi kudeta Myanmar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya tahu berbagai pemimpin negara tengah mendiskusikan aplikasi sanksi ekonomi baru ke Myanmar. Menurut saya itu langkah terbaik."

"Jangan sampai ada sinyal yang salah dari negara-negara tetangga. Penting bagi militer Myanmar untuk tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas segala tindakannya," ujar Andews menegaskan.

Salah satu negara yang telah memberikan sanksi adalah Amerika. Ketika mereka menyatakan aksi militer Myanmar sebagai "Kudeta", otomatis dana bantuan ke negara itu dihentikan. Terutama, yang ditujukan kepada pemerintahan. Namun, Amerika memiliki kekhawatiran Cina akan memanfaatkan situasi Myanmar untuk memperkuat pengaruh di Asia Tenggara.

Per berita ini ditulis, kudeta Myanmar sudah berjalan lebih dari sepekan. Puluhan ribu warga, sejak Sabtu pekan lalu, menggelar serangkaian unjuk rasa untuk memprotes kudeta tersebut. Mereka menuntut tiga hal yaitu diakhirinya kudeta, diberlakukannya demokrasi, dan dibebaskannya tahanan politik seperti Penasehat Negara Aung San Suu Kyi.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Akhirnya Beri Pernyataan Soal Kudeta dan Unjuk Rasa

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

14 jam lalu

Tentara Israel dari batalion infanteri Netzah Yehuda Haredi berdiri tegak saat upacara pelantikan mereka di Yerusalem, 26 Mei 2013, menandai berakhirnya pelatihan dasar mereka di Angkatan Pertahanan Israel. REUTERS
AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.


Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

1 hari lalu

Tentara Israel berdiri di samping tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel, 23 November 2023. Merkava adalah serangkaian tank tempur utama yang digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel dan tulang punggung korps lapis baja IDF. REUTERS/Alexander Ermochenko
Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

1 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

2 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

3 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

3 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

4 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

4 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

4 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.