TEMPO.CO, - Kepolisian Myanmar menembakkan meriam air untuk membubarkan aksi unjuk rasa ribuan warga yang menentang kudeta militer di Nyapyidaw hari ini, Senin, 8 Februari 2021.
"Polisi menggunakan meriam air untuk membersihkan (massa)," kata salah satu peserta aksi, Kyaw Kyaw, kepada AFP seperti dikutip dari Channel News Asia.
Seorang fotografer AFP juga menyaksikan peristiwa ini. Ini adalah kali pertama polisi menggunakan meriam air terhadap pengunjuk rasa sejak demonstrasi dimulai tiga hari lalu.
Rekaman media sosial menunjukkan beberapa pengunjuk rasa tampaknya terluka ketika mereka terdorong hingga jatuh ke tanah oleh tembakan meriam air ini.
Polisi berhenti menggunakan meriam air setelah pengunjuk rasa melayangkan protes kepada mereka, tetapi demonstrasi terus berlanjut.
Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Rakyat Myanmar Hidup Harmonis dan Demokratis
Ribuan warga Myanmar bergabung dengan protes anti-kudeta di seluruh negeri yang diawali oleh aksi mogok kerja para buruh. Mereka mendesak pembebasan pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, dan kembalinya demokrasi.
"Kami bergabung dalam protes untuk mengakhiri kediktatoran militer," kata Kyaw Kyaw.
Demonstrasi selama akhir pekan sebagian besar berlangsung damai, tetapi media lokal melaporkan bahwa di kota tenggara Myawaddy, polisi Myanmar melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan sekelompok pengunjuk rasa.
CHANNEL NEWS ASIA
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-protest-police-water-cannon-naypyidaw-14137604