TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 150 orang dikhawatirkan tewas di India utara setelah gletser Himalaya longsor dan menghantam bendungan pada Minggu pagi, menyebabkan banjir yang memaksa desa-desa di hilir dievakuasi.
"Jumlah sebenarnya belum dikonfirmasi, tetapi 100 hingga 150 orang dikhawatirkan tewas," kata Om Prakash, kepala menteri negara bagian Uttarakhand tempat insiden itu terjadi, dikutip dari Reuters, 7 Februari 2021.
Seorang saksi melaporkan dinding debu, batu, dan air jatuh saat longsoran salju di lembah sungai.
"Peristiwa itu terjadi sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapapun," kata warga bernama Sanjay Singh Rana, yang tinggal di hulu desa Raini. "Saya merasa bahwa bahkan kami akan tersapu."
Penduduk setempat khawatir orang-orang yang bekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air di dekatnya tersapu, serta penduduk desa yang berkeliaran di dekat sungai mencari kayu bakar atau menggembalakan ternak mereka, kata Rana. "Kami tidak tahu berapa banyak orang yang hilang."
Enam belas orang yang terjebak di terowongan bawah tanah di bendungan Tapovan telah diselamatkan dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman, kata Dirjen Kepolisian Uttarakhand Ashok Kumar kepada ANI, dikutip dari NDTV.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sedang memantau situasi.
"India mendukung Uttarakhand dan seluruh bangsa berdoa untuk keselamatan semua orang di sana," katanya di Twitter setelah berbicara dengan kepala menteri negara bagian.
Angkatan udara India sedang dipersiapkan untuk membantu operasi penyelamatan, kata pemerintah federal, sementara Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan tim tanggap bencana sedang diterbangkan untuk bantuan dan penyelamatan.
Negara bagian tetangga Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, juga membuat daerah tepi sungainya dalam keadaan siaga tinggi.
Rekaman yang dibagikan oleh penduduk setempat menunjukkan air menyapu bagian-bagian bendungan dan semua yang ada di sekitarnya.
Baca juga: Pendakian Gunung Himalaya Telah Dibuka Lagi, Ada Syarat Ketat
Video yang beredar di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan air mengalir melalui lokasi bendungan kecil, menyapu peralatan konstruksi.
"Aliran Sungai Alaknanda di luar Nandprayag (bentangan) telah menjadi normal," kata Kepala Menteri Uttarakhand Trivendra Singh Rawat di Twitter.
"Ketinggian air sungai sekarang 1 meter di atas normal tetapi alirannya menurun," katanya.
Uttarakhand di Himalaya rawan banjir bandang dan tanah longsor. Pada Juni 2013, rekor curah hujan menyebabkan banjir dahsyat yang merenggut hampir 6.000 jiwa.
Bencana tersebut dijuluki sebagai "Tsunami Himalaya" oleh media karena aliran air yang mengalir di daerah pegunungan tersebut, yang menyebabkan jatuhnya lumpur dan batu, mengubur rumah, menyapu bangunan, jalan dan jembatan.
REUTERS | NDTV
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-india-disaster/himalayan-glacier-bursts-in-india-100-150-feared-dead-idUSKBN2A706O
https://www.ndtv.com/india-news/avalanche-near-rishiganga-power-project-in-uttarakhands-chamoli-district-triggers-evacuations-2364985?pfrom=home-ndtv_topscroll