TEMPO.CO, Jakarta - Di kota Salt Lake, Utah, Amerika belasan tenda berdiri di halaman sebuah rumah. Di dalamnya, tinggal para tunawisma yang mencoba menghangatkan diri dari musim dingin. Mereka tinggal di sana tidak diam-diam, tetapi karena dipersilakan si tuan tanah, pria bernama Darin Mann.
Halaman rumah Darin Mann memang besar. Luasanya kurang lebih 2000 meter persegi. Untuk dirinya, halaman itu kelewat luas. Jadi, daripada disia-siakan di situasi krisis seperti pandemi COVID-19, ia mempersilahkan para tunawisma tinggal di halamannya. Bahkan, mereka pun boleh memakai kamar mandinya.
"Tujuan saya adalah menghilangkan stigma buruk soal tunawisma. Siapapun berhak diperlakukan secara manusiawi dan mendapat pertolongan ketika dibutuhkan," ujar Mann, dikutip dari CNN, 7 Februari 2021.
Oleh Mann, halamannya sekarang ia namai Village Camp. Per berita ini ditulis, kurang lebih ada 15 tunawisma yang tinggal di sana sekarang. Beberapa di antaranya adalah mereka yang pindah dari tempat penampungan yang tutup.
Mann, yang merupakan aktivis sosial, hanya meminta satu hal dari para tunawisma itu. Satu hal itu adalah bekerja secara sukarela untuk taman komunitas yang ia kelola. Menurut dia, hal itu cukup adil sebagai syarat tinggal di tempatnya.
"Saya ingin menunjukkan bahwa menyelesaikan masalah tunawisma (di Amerika) ini adalah memperlakukan mereka seperti sebuah komunitas dan tidak perlu takut."
"Mereka pun banyak membantu saya, termasuk membersihkan halaman menjelang pergantian musim. Mereka menjaga halaman tetap bersih dan mencoba menjadi role model untuk tunawisma lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pasangan Kekasih Terpaksa Tinggal di Hutan karena Virus Corona
Warga Utah bernama Darin Mann mengubah halamannya jadi perkemahan tuna wisma. Kurang lebih ada 15 orang yang tinggal di halamannya (Source: CNN)
Tidak semua tetangga Mann antusias dengan kegiatannya. Ia beberapa kali menerima surat peringatan karena berkemah di halaman rumah selama dua hari sifatnya ilegal. Salah satunya bahkan memberi ia deadline dua pekan untuk membereskan village camp.
Mann bergeming. Ia mengatakan solusinya ada pada komunikasi yang baik dengan tetangga. Salah satu jaminan yang ia berikan adalah siapapun yang tinggal di halamannya tidak akan bertindak kasar dan memakai narkotika. Untungnya, tetangganya mulai bisa menerima idenya, beberapa bahkan membantu membuat dapur umum.
Mereka yang tinggal di Village Camp merasa terbantu dengan aksi Mann. Menurut mereka, aksi Mann membantu mereka menghadapi stress hidup nomaden.
"Saya tidak perlu stress bahwa sewaktu-waktu saya harus pindah. Ini membantu saya untuk berhenti dari kecanduan obat juga," ujar salah satu tunawisma, Michael.
tunawisma lain, yang bernama Brandy, mengaku Mann yang pertama kali mengajaknya tinggal di halaman. "Saya sebenarnya hanya orang asing yang berpapasan dengannya beberapa kali. Ia mencoba selangkah lebih maju dengan menolong saya," ujar Brandy mengakhiri.
Baca juga: Virus Corona, Brazil Sudah Keluarkan Rp 56 M Bantu Tunawisma
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/02/06/us/homeless-utah-front-yard-trnd/index.html