Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Australia Penasihat Ekonomi Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar

image-gnews
Sean Turnell berpose bersama Aung San Suu Kyi.[Twitter @SeanTurnell]
Sean Turnell berpose bersama Aung San Suu Kyi.[Twitter @SeanTurnell]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor Australia penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi ditahan junta militer Manmar, menandakan penangkapan pertama warga asing yang diketahui selama kudeta militer 1 Februari.

Sean Turnell, seorang penasihat ekonomi Australia untuk Aung San Suu Kyi Myanmar, mengatakan dalam sebuah pesan kepada Reuters pada Sabtu bahwa dia ditahan.

"Saya kira Anda akan segera mendengarnya, tetapi saya ditahan," kata Turnell, dikutip dari Reuters, 6 Februari 2021.

"Dituntut dengan sesuatu, tapi tidak yakin apa. Saya baik-baik saja dan kuat, dan tidak bersalah atas apa pun," katanya dengan emoji senyum.

"Saya baru saja ditahan saat ini, dan mungkin dituduh melakukan sesuatu, saya tidak tahu apa itu, bisa jadi apa saja," kata Turnell dalam pesan serupa kepada BBC, dikutip dari ABC.

"Semua orang sangat ramah dan sebagainya, tapi jelas saya tidak bebas bergerak atau semacamnya," papar Turnell.

Setelah pesan tersebut Sean Turnell tidak bisa dihubungi oleh Reuters. 

Tentara Myanmar terlihat di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar 1 Februari 2021. Panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan militer akan menggelar pemilu baru segera setelah menyelesaikan implementasi status darurat. REUTERS/Stringer

Para jenderal militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dengan tuduhan kecurangan pemilu 8 November yang dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi, telah mematikan internet pada Sabtu ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon untuk mengecam kudeta militer minggu ini.

"Pemerintah Australia sangat prihatin dengan laporan warga Australia dan warga asing lainnya yang ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar," kata Kementerian luar negeri Australia mengatakan pada Sabtu malam.

Kementerian Luar Negeri Australia tidak menyebut nama Turnell atau memberikan rincian lebih lanjut tentang warga negara asing lainnya yang ditahan.

"Kedutaan Besar Australia di Yangon terus menghubungi warga Australia di Myanmar untuk memastikan keselamatan mereka, sejauh komunikasi memungkinkan," kata kementerian luar negeri.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditahan di Rumah Tapi Tak Boleh Ditemui

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Turnell adalah direktur Institut Pembangunan Myanmar di ibu kota, Naypyidaw, tempat dia berkantor sejak 2017.

Turnell juga profesor ekonomi di Macquarie University di Sydney dan telah menasihati Suu Kyi tentang kebijakan ekonomi selama beberapa tahun.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Universitas Macquarie mengatakan Profesor Turnell adalah anggota lama dan terhormat dari departemen ekonomi universitas.

"Kami mengetahui laporan penangkapannya dan mendukung penuh pekerjaannya di Myanmar dan upaya Pemerintah Australia untuk menjamin pembebasannya segera," kata juru bicara universitas, dikutip dari ABC.

Pada hari Sabtu, beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, mengecam kudeta tersebut dan menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi.

Rekaman televisi dan media sosial menunjukkan orang-orang yang mengenakan warna merah NLD, membawa potret Aung San Suu Kyi dan menyanyikan "We Won't Be Satisfied Until The End Of The World", lagu kebangsaan Burma dari pemberontakan pro-demokrasi tahun 1988 di Myanmar, yang secara brutal dijatuhkan oleh pemerintah militer.

REUTERS | ABC

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-australia/myanmar-military-detains-australian-in-first-known-arrest-of-a-foreign-national-since-coup-idUSKBN2A606I?il=0

https://www.abc.net.au/news/2021-02-06/australian-advisor-to-aung-san-suu-kyi-being-detained/13129226

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

16 jam lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

17 jam lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

17 jam lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

1 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.