TEMPO.CO, Jakarta - Regulator Inggris telah mencabut lisensi penyiaran untuk China Global Television Network atau CGTN.
Regulator media Inggris, Office of Communications atau Ofcom, mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah mencabut lisensi saluran milik negara Cina setelah penyelidikan menyimpulkan bahwa lisensi tersebut dipegang secara tidak sah oleh Star China Media Limited.
Dikutip dari CNN, 5 Februari 2021, Ofcom mengatakan bahwa Star China Media Limited tidak memiliki "tanggung jawab editorial" untuk saluran tersebut, dan karena tidak memenuhi persyaratan hukum untuk memiliki kendali atas layanan berlisensi.
Star bertindak sebagai distributor bukan penyedia saluran berita, kata Ofcom.
Regulator juga menolak proposal CGTN untuk mentransfer lisensi ke entitas baru setelah menemukan bahwa lisensi tersebut pada akhirnya akan tetap dikendalikan oleh Partai Komunis Cina, dan oleh karena itu didiskualifikasi berdasarkan hukum Inggris.
"Kami telah memberikan banyak peluang kepada CGTN untuk mematuhi regulasi, tetapi belum dilakukan. Kami sekarang menganggap pantas untuk mencabut izin siaran CGTN di Inggris," kata juru bicara Ofcom.
Saluran tersebut akan dihapus dari gelombang udara Inggris. CGTN memiliki hak untuk meminta peninjauan kembali, menurut juru bicara Ofcom, dan dapat mengajukan izin lain di masa mendatang.
CGTN menyatakan kecewa dengan keputusan Ofcom mencabut lisensi di Inggris.
"China Global Television Network (CGTN) dengan ini menyatakan kekecewaannya dan penolakan yang kuat terhadap keputusan akhir Ofcom tentang pencabutan izin penyiaran CGTN di Inggris dan penolakan Ofcom untuk menerima aplikasi untuk mentransfer lisensi," kata CGTN dalam rilis di situs webnya.
Pemerintah Cina mengecam keputusan tersebut pada hari Jumat, dengan mengatakan keputusan itu dibuat "karena alasan politik."
"Di satu sisi, pihak Inggris menganjurkan kebebasan pers. Di sisi lain, pihaknya mengabaikan fakta dan mencabut izin CGTN di Inggris," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin. "Ini adalah standar ganda yang mencolok dan penindasan politik."
Baca juga: Cina: Inggris Tak Akan Punya Masa Depan Jika Lawan Kami
CGTN (sebelumnya dikenal sebagai CCTV News dan berganti CGTN pada 2016) diluncurkan pada tahun 2000 dan telah mengudara di Inggris selama 18 tahun, kata CGTN dalam situs web-nya.
Di Inggris Raya, semua penyiaran TV dan radio memerlukan lisensi dari Ofcom untuk beroperasi, dan tunduk pada aturan tentang ketidakberpihakan, akurasi, dan perlindungan privasi.
Ofcom sebelumnya memutuskan bahwa CGTN, yang menyiarkan dalam bahasa Inggris, berulang kali melanggar standar ketidakberpihakan dengan liputan protes di Hong Kong.
Regulator mengidentifikasi pelanggaran di lima siaran terpisah, memutuskan tahun lalu bahwa saluran tersebut terlalu menekankan posisi otoritas pemerintah di Hong Kong dan Cina tanpa mengeksplorasi pandangan atau motivasi pengunjuk rasa. Ofcom mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya mengharapkan untuk mencapai keputusan "segera" tentang potensi sanksi yang berasal dari pelanggaran tersebut.
"Kami memiliki tiga investigasi keadilan dan privasi tentang konten di layanan CGTN yang juga masih berlangsung, menunggu pertimbangan lebih lanjut," kata regulator.
Ofcom juga menemukan bahwa CGTN melanggar aturannya dalam siaran yang meliput penangkapan penyelidik perusahaan Peter Humphrey di Cina.
CNN | CGTN
Sumber:
https://edition.cnn.com/2021/02/04/media/cgtn-uk-license-ofcom/index.html
https://news.cgtn.com/news/2021-02-05/CGTN-statement-on-Ofcom-s-ruling-on-CGTN-s-UK-broadcasting-license-XCk5DF7QnC/index.html