TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menyiapkan anggaran 48,5 triliun won (Rp 606,5 triliun) untuk membuat pembangkit listrik tenaga angin terbesar di dunia pada tahun 2030.
Proyek ini merupakan komponen utama dari Kesepakatan Hijau Baru Presiden Moon Jae-in, yang dimulai tahun lalu untuk mengurangi ketergantungan negara ekonomi terbesar keempat Asia itu dari bahan bakar fosil dan menjadikannya netral karbon pada 2050.
Presiden Moon menghadiri upacara penandatanganan di kota pesisir barat daya Sinan untuk pembangkit listrik tersebut, yang akan memiliki kapasitas maksimum 8,2 gigawatt.
"Dengan proyek ini, kita mempercepat transisi energi ramah lingkungan dan bergerak lebih bersemangat menuju netral karbon," kata Moon pada acara tersebut, dikutip dari Reuters, 5 Februari 2021.
Perusahaan utilitas dan teknik juga hadir, termasuk Korea Electric Power Corp, SK E&S, Hanwha Engineering & Construction Corp, Doosan Heavy Industries & Construction Co., CS Wind Corp, dan Samkang M&T Co.
Pembangun pembangkit listrik terkemuka Korea Selatan Doosan Heavy Industries & Construction mengatakan Desember 2020, mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Jeolla Utara untuk membangun ladang angin lepas pantai di laut lepas pantai bagian barat daya Korea Selatan.
Berdasarkan kesepakatan proyek senilai 14 triliun won (Rp 175 triliun) itu, Doosan Heavy akan menyediakan dan memelihara generator tenaga angin, serta membangun ladang kincir angin lepas pantai di laut lepas pantai antara Kabupaten Gochang dan Kabupaten Buan, yang berjarak sekitar 250 kilometer barat daya Seoul, Yonhap melaporkan.
Baca juga: PM Korea Selatan Minta Pengurus Gereja Patuhi Protokol Covid-19
Semua perusahaan yang terlibat akan menyediakan 47,6 triliun won (Rp 595 triliun) dari dana yang dibutuhkan dan pemerintah mengeluarkan 0,9 triliun (Rp 11,2 triliun) sisanya, kata kantor kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru.
Proyek tersebut diklaim akan menyediakan hingga 5.600 pekerjaan dan membantu meningkatkan kapasitas tenaga angin negara menjadi 16,5 GW pada tahun 2030 dari 1,67 GW sekarang.
Jumlah 8,2 GW yang direncanakan untuk energi yang dihasilkan oleh enam reaktor nuklir, atau efek dari penanaman 71 juta pohon pinus, kata para pejabat.
Hingga saat ini, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia adalah Hornsea 1 di Inggris, yang memiliki kapasitas 1,12 GW.
REUTERS | YONHAP
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-southkorea-energy-windfarm/south-korea-unveils-43-billion-plan-for-worlds-largest-offshore-wind-farm-idUSKBN2A512D?il=0
https://en.yna.co.kr/view/AEN20201217007000320