TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni gua Palestina semakin khawatir ancaman para penduduk permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan.
Pria Palestina bernama Barakat Mour tinggal di gua lereng bukit di Tepi Barat, yang menurutnya sering mendapat ancaman dari pemukim Israel di wilayah pendudukan.
"Anda akan duduk bersama istri Anda di dalam gua dan para pemukim akan menggerebeknya tanpa pemberitahuan," kata Mour, 60 tahun, yang tinggal di dekat kota Hebron, Tepi Barat.
"Di sinilah saya lahir. Saya lahir di gua ini. Tanah air yang sangat saya sayangi dan berharga bagi saya, itu bagian dari diri saya," katanya, dikutip dari Reuters, 4 Februari 2021.
Seorang perempuan Palestina menyiapkan roti untuk dipanggang di gua lereng bukit di tengah kekhawatiran serbuan pemukim Israel ke gua mereka, dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2021. Gambar diambil 28 Januari 2021. [REUTERS / Mussa Qawasma]
Militer Israel mengatakan dalam beberapa pekan terakhir telah menerima beberapa laporan gesekan antara pemukim ilegal Israel dan warga Palestina di gua-gua dekat desa (At-Tuwani). Militer Israel mengatakan berupaya untuk melerai mereka dan memulihkan ketertiban.
Gua-gua alami tersebar di perbukitan Hebron selatan. Menurut kelompok hak asasi Israel B'Tselem, penghuni gua Palestina telah tinggal di sana setidaknya sejak tahun 1830-an, menggunakan beberapa gua sebagai tempat berlindung bagi domba dan kambing dan lainnya sebagai rumah.
Sebagian besar gua memiliki beranda yang diukir dari batu dan dibagi menjadi ruang tamu, tempat penyimpanan, dan dapur.
Seorang perempuan Palestina berjalan menuju sebuah gua di tengah kekhawatiran serbuan pemukim Israel ke gua mereka, dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 28 Januari 2021.[REUTERS / Mussa Qawasma]
Mour dan 12 saudara laki-lakinya tinggal di desa Palestina, Yatta, tetapi menghabiskan sebagian besar hari mereka dihabiskan di sebuah gua dan tidur bergantian di sana untuk mencegah pemukim Israel merebutnya di malam hari, katanya.
Mour mengatakan bahwa dalam satu insiden pekan lalu sekitar 70 pemukim memasuki gua dan merusak properti.
Sekitar 440.000 pemukim tinggal di antara lebih dari 3 juta orang Palestina di Tepi Barat, wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan yang dicita-citakan oleh orang-orang Palestina untuk negara masa depan.
Baca juga: Mahkamah Agung Israel Minta Permukiman Ilegal di Tepi Barat Dibongkar
Sebagian besar negara memandang permukiman Israel di wilayah pendudukan sebagai ilegal menurut hukum internasional. Israel membantah hal ini, mengutip hubungan historis, Alkitabiah dan politik dengan tanah serta kebutuhan keamanan.
Aktivis Israel dan Palestina telah menggelar demonstrasi di luar gua untuk mendukung keluarga Mour.
Pada salah satu protes baru-baru ini, pada 23 Januari, para aktivis memukul drum dan meneriakkan "pendudukan, tidak lebih" terhadap sekelompok pemukim sebelum dibubarkan oleh pasukan Israel yang menembakkan granat setrum.
Militer Israel mengklaim sejumlah warga Palestina melanggar perintah untuk meninggalkan daerah tersebut, mengakibatkan tentara menggunakan tindakan keras untuk membubarkan aksi mereka.
REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-israel-palestinians-settlements-cave/palestinian-cave-dwellers-worry-over-israeli-settler-incursions-idUSKBN2A41LJ?il=0